Dalam persidangan, jaksa membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Eni.
Dalam BAP, Eni mengatakan bahwa ia bersama Sofyan dan Kotjo pernah mengadakan makan malam di sebuah restoran Jepang di Hotel Fairmont, Jakarta.
Awalnya, menurut Eni, dalam pertemuan itu dibahas progres proyek PLTU Riau 1. Sofyan Basir juga membahas mengenai percepatan proyek.
Ketika hampir selesai makan malam, menurut Eni, Sofyan meminta waktu untuk dapat berbicara empat mata dengan Kotjo.
Eni kemudian mempersilakan dan lebih dulu meninggalkan restoran.
Baca juga: Sofyan Basir Segan Bicarakan Fee kepada Kotjo di Depan Eni Maulani
Beberapa hari kemudian, Kotjo melaporkan apa yang dibicarakan dengan Sofyan pada malam tersebut. Menurut Kotjo, Sofyan minta agar dirinya diperhatikan.
Kotjo mengatakan, "Beliau (Sofyan) enggak enak kalau ada Ibu. Dan hal-hal sensitif dengan Beliau sudah saya selesaikan kemarin".
Menurut Eni, dari keterangan Kotjo tersebut dia memahami bahwa ada fee yang disepakati antara Kotjo dan Sofyan Basir.
Idrus juga dilibatkan dalam permintaan uang kepada Johannes Kotjo.
Baca juga: Minta Uang ke Kotjo, Idrus Disebut Bilang Dinda Butuh Bantuan untuk Kemenangan
Menurut Eni, Idrus mulai dilibatkan sejak Ketua Umum Golkar Setya Novanto terlibat kasus korupsi pengadaan e-KTP.
Setelah Novanto ditangkap KPK, Idrus menjabat sebagai pelaksana tugas Ketua Umum Golkar.
Informasi itu awalnya didapatkan Eni dari pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo.
Menurut Eni, Kotjo pernah mengatakan bahwa ada proyek dengan peluang cepat menghasilkan uang untuk Partai Golkar.
Salah satunya proyek di Tanjung Jati, Jepara, Jawa Tengah.
Menurut Eni, Kotjo dan China Huadian Engineering Company Ltd berencana mengambil alih proyek tersebut.
Baca juga: Eni Beri Tahu Airlangga Hartarto soal Proyek yang Bisa Menguntungkan Golkar
Proyek itu sebelumnya akan dikerjakan oleh investor dari Malaysia, namun tidak jadi dilakukan.
"Ini proyek yang cepat menurut terdakwa (Kotjo). Bisa gampang untuk biaya pileg dan pilpres dan sebagainya," kata Eni.
Menurut Eni, setelah pembicaraan dengan Kotjo, dia mengikuti pertemuan di kediaman Airlangga Hartarto.
Pertemuan dihadiri juga oleh Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham dan politisi Golkar Melchias Markus Mekeng.
"Disampaikan juga di situ soal PLTU Riau 1, proyeksi Riau 2, proyeksi Tanjung Jati tadi, yang cepat, karena ini kontrak sudah ada tinggal mengganti investor itu lebih mudah, begitu Pak," kata Eni.
.
.
.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.