Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakar Prabowo soal Harap-harap Cemas Dapat Dukungan dari LDII

Kompas.com - 11/10/2018, 19:09 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat berkelakar saat berpidato pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (11/10/2018).

Ia menegaskan bahwa kehadirannya di rakernas bukan sebagai bentuk untuk meminta dukungan pada Pilpres 2019 mendatang. Namun, ia tak memungkiri juga berharap dukungan dari LDII.

"Saya ini sudah ditetapkan sebagai calon presiden dan saya menghormati LDII, di rakernas saudara saya tidak akan datang minta dukungan. Saya tidak mau, itu hak saudara," ujar Prabowo.

"Nah kalau di dalam hati saya berharap LDII mendukung saya, ya itu hak saya, boleh kan? Orang kan boleh berharap sambil cemas-cemas begitu," ucap dia yang membuat peserta rakernas dan bertepuk tangan.

Baca juga: Prabowo Sebut Indonesia Menjalankan Ekonomi Kebodohan

Dalam acara tersebut, Prabowo sempat memaparkan kritik dan pandangannya terkait beberapa persoalan di bidang ekonomi.

Ia juga memaparkan sejumlah data yang menunjukkan kesenjangan di masyarakat.

"Ya itu bahan saudara untuk merenungkan, biar saudara ambil keputusan di hatimu, dialog dengan diri sendiri," tuturnya.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak meminta dukungan saat mengunjungi pesantren dan ulama.

Baca juga: Sekjen Gerindra: Pilpres 2019 Jadi Pemilu Terberat bagi Prabowo

Diketahui, pekan lalu Prabowo sempat bersilaturahim dengan beberapa ulama pimpinan pondok pesantren di Jawa Tengah.

"Saya ke pesantren tidak pernah minta Pak Kiai dukung saya. Minta doa, boleh," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Saya menyampaikan pandangan saya, saudara-saudara menilai Prabowo masuk akal atau tidak atau hanya bombastis. Sesudah itu silakan, yang terbaik untuk rakyat, yang menjadi keputusan rakyat kita harus hormati," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com