JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut, jumlah total korban hilang akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah belum dapat dipastikan.
Tercatat, korban hilang sementara mencapai 671 jiwa. Jumlah tersebut diperoleh dari aduan masyarakat yang melapor keluarga atau kerabat mereka yang belum ditemukan.
Namun, angka itu belum termasuk korban hilang di dua kawasan terdampak gempa paling parah, yaitu Kelurahan Balaroa dan Petobo. Diperkirakan, terdapat 5.000 warga yang masih tertimbun di wilayah tersebut.
"Menurut laporan kepala desa Balaroa dan Petobo, ada sekitar 5.000 orang yang belum ditemukan. Namun masih perlu dikonfirmasi, jumlah pastinya kami belum tahu," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).
Baca juga: BNPB: Diperkirakan, 5.000 Orang Masih Tertimbun di Balaroa dan Petobo
Belum bisa dipastikannya korban hilang di Balaroa dan Petobo dikarenakan adanya kemungkinan warga di dua wilayah tersebut tidak sedang berada di lokasi sewaktu bencana terjadi, atau dimungkinkan juga ada warga yang mengungsi di tenda pengungsian dan bahkan keluar dari Kota Palu.
Meskipun pencarian korban hilang berakhir Kamis (11/10/2018) besok, kata Sutopo, pihaknya tetap akan melakukan pendataan korban hilang hingga jumlahnya dapat divalidasi.
"Sambil jalan nanti akan dilakukan pendataan berapa korban hilang," ujar dia.
Bahkan, meskipun nantinya masa tanggap darurat bencana berakhir, BNPB tetap akan melakukan pendataan jumlah korban hilang.
Kepala BNPB Laksamana Muda TNI (Purn.) Willem Rampangile sebelumnya menyampaikan, pendataan korban hilang penting, karena berkaitan dengan santunan yang akan diberikan kepada korban terdampak.
"Validasi jumlah korban tidak ada kaitannya dengan tanggap darurat. Sampai kapan pun kita lakukan (pendataan) sampai tuntas," terang Willem.
"Karena hal ini berkaitan dengan santunan, kita harus cari siapa yang menerima ahli waris," lanjutnya.
Selain korban hilang, gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (8/10/2018) juga mengakibatkan 2.045 korban meninggal dunia dan 10.679 jiwa luka berat.
Tercatat pula, 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik.
Tak hanya itu, sebanyak 67.310 rumah dan 2.736 sekolah rusak. Serta terdapat 20 fasilitas kesehatan dan 12 titik jalan rusak berat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.