Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendataan Korban Hilang akibat Bencana Sulteng Akan Terus Dilakukan hingga Valid

Kompas.com - 10/10/2018, 19:19 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut, jumlah total korban hilang akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah belum dapat dipastikan.

Tercatat, korban hilang sementara mencapai 671 jiwa. Jumlah tersebut diperoleh dari aduan masyarakat yang melapor keluarga atau kerabat mereka yang belum ditemukan.

Namun, angka itu belum termasuk korban hilang di dua kawasan terdampak gempa paling parah, yaitu Kelurahan Balaroa dan Petobo. Diperkirakan, terdapat 5.000 warga yang masih tertimbun di wilayah tersebut.

"Menurut laporan kepala desa Balaroa dan Petobo, ada sekitar 5.000 orang yang belum ditemukan. Namun masih perlu dikonfirmasi, jumlah pastinya kami belum tahu," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).

Baca juga: BNPB: Diperkirakan, 5.000 Orang Masih Tertimbun di Balaroa dan Petobo

Belum bisa dipastikannya korban hilang di Balaroa dan Petobo dikarenakan adanya kemungkinan warga di dua wilayah tersebut tidak sedang berada di lokasi sewaktu bencana terjadi, atau dimungkinkan juga ada warga yang mengungsi di tenda pengungsian dan bahkan keluar dari Kota Palu.

Meskipun pencarian korban hilang berakhir Kamis (11/10/2018) besok, kata Sutopo, pihaknya tetap akan melakukan pendataan korban hilang hingga jumlahnya dapat divalidasi.

"Sambil jalan nanti akan dilakukan pendataan berapa korban hilang," ujar dia.

Bahkan, meskipun nantinya masa tanggap darurat bencana berakhir, BNPB tetap akan melakukan pendataan jumlah korban hilang.

Kepala BNPB Laksamana Muda TNI (Purn.) Willem Rampangile sebelumnya menyampaikan, pendataan korban hilang penting, karena berkaitan dengan santunan yang akan diberikan kepada korban terdampak.

"Validasi jumlah korban tidak ada kaitannya dengan tanggap darurat. Sampai kapan pun kita lakukan (pendataan) sampai tuntas," terang Willem.

"Karena hal ini berkaitan dengan santunan, kita harus cari siapa yang menerima ahli waris," lanjutnya.

Selain korban hilang, gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (8/10/2018) juga mengakibatkan 2.045 korban meninggal dunia dan 10.679 jiwa luka berat.

Tercatat pula, 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik.

Tak hanya itu, sebanyak 67.310 rumah dan 2.736 sekolah rusak. Serta terdapat 20 fasilitas kesehatan dan 12 titik jalan rusak berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com