JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dara Adinda Kesuma Nasution mengisahkan penggalangan dana yang dilakukannya untuk biaya kampanye dalam Pemilihan Legislatif 2019.
Lulusan FISIP Universitas Indonesia (UI) itu menargetkan dana yang terkumpul sekitar Rp 1 miliar.
Besaran dana ini mengingat posisinya yang maju dari daerah pemilihan (dapil) yang cukup besar yaitu, Dapil Sumatera Utara III.
"Sedang proses, Mas. Saya masih terus mencari donatur. Sampai saat ini sudah ada bantuan dari keluarga, teman, dan senior," kata Dara kepada Kompas.com, Selasa (9/10/2018) malam.
Baca juga: Tak Semua Pihak Boleh Sumbang Dana Kampanye
Dapil Sumatera Utara III meliputi 10 kota/kabupaten, seperti Tanah Karo, Simalungun, Siantar, Binjai, Langkat, Dairi, Pakpak Bharat, Batubara, Asahan dan Tanjungbalai
"Soalnya kan dapil saya cukup besar, 10 kota/kabupaten jadi butuh logistik yang lumayan," ujar dia.
Biaya yang besar membuatnya harus memutar otak demi efisiensi biaya. Dara menggunakan strategi dengan menemui warga secara langsung di rumah mereka.
Di salah satu rumah, ia akan mengumpulkan 15-20 warga untuk berbincang-bincang.
"Saya kasih snack (makanan ringan) dan teh sambil saya cerita visi-misi saya dan ngobrol menyerap aspirasi mereka. Jadi saya hanya keluar biaya beli gula, teh, dan makanan kecil. Untuk daerah rural, metode ini masih bisa dilakukan karena warganya masih guyub," ujar Dara.
Sementara, untuk daerah perkotaan, Dara memaksimalkan penggunaan media sosial seperti Facebook dan Instagram. Secara spesifik ia juga akan menyasar pemilih pemula lewat media sosial.
Dara secara khusus akan memperjuangkan pemerataan akses pendidikan. Menurut dia, Sumatera Utara terkenal sebagai provinsi yang rawan korupsi.
Salah satu sektor yang dinilainya rawan korupsi ada di sektor pendidikan.
Oleh karena itu, ia ingin berada di Komisi X DPR yang meliputi bidang pendidikan, kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda dan olahraga.
"Itu yang bikin pendidikan di Sumut begitu-begitu saja dari dulu, Mas. Saya beruntung jadi satu dari sedikit anak Sumut yang sempat kuliah di UI. Tapi kesempatan untuk sekolah tinggi itu belum dirasakan oleh semua anak di sana," papar Dara.
Secara garis besar, Dara fokus pada efisiensi anggaran pendidikan, peningkatan kesejahteraan guru dan menyelaraskan pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.
.
.
.