JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menuturkan, partainya rutin mengadakan survei internal untuk mengukur tingkat keterpilihan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dari hasil survei tersebut, kata Riza, elektabilitas Prabowo-Sandiaga memang masih berada di bawah pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Kendati demikian, persentase elektabilitas Prabowo dari beberapa kali survei mengalami peningkatan yang signifikan.
Berbeda halnya dengan elektabiltas Jokowi yang ia sebut tak mengalami peningkatan yang signifikan.
Baca juga: Menurut PAN, Terlalu Dini Menyimpulkan Elektabilitas Capres dari Hasil Survei
"Terkait survei internal kami memang rutin melakukan survei internal tapi mohon maaf tidak kami publikasikan. Hasilnya memang belum mengalahkan Pak Jokowi-Ma'ruf, tapi terus bergerak naik dan mendekati hasil Pak Jokowi-Maruf," ujar Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Menurut Riza, elektabilitas Prabowo-Sandiaga terus meningkat sejak dideklarasikan maju sebagai bakal capres-cawapres pada, Kamis (9/8/2018).
Sementara itu hasil beberapa beberapa lembaga survei juga menunjukkan hal yang serupa. Riza mengatakan, elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan yang lebih besar ketimbang Jokowi.
Oleh sebab itu, lanjut Riza, partainya optimistis elektabilitas Prabowo akan mengungguli Jokowi dengan sisa waktu sekitar 6,5 bulan masa kampanye.
"Hasil survei Indikator, ternyata ada peningkatan yang signifikan daripada Prabowo-Sandi. Berbeda dengan hasil Pak Jokowi Maruf, tidak ada peningkatan yang signifikan. Itu dari indikator dan survei lainnya," tuturnya.
"Jadi kita optimistis pada titik tertentu akan melewati survei atau hasil perolehan suara Pak Jokowi-Maruf," kata Riza.
Sementara itu, Riza menghargai hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang dirilis, Minggu (7/10/2018).
Survei tersebut menyatakan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas kompetitornya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada 6 bulan sebelum Pilpres 2019.
Unggulnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin didukung oleh tingginya elektabilitas Jokowi yang mencapai 60,2 persen. Sementara Prabowo hanya 28,7 persen.
Selain itu, tingginya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin juga ditolong oleh kepuasan publik kepada kinerja Jokowi. Sebanyak 73,4 persen menyatakan puas dan 25,4 menyatakan tidak puas.
Riza mengatakan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga akan mempelajari hasil survei SMRC sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja pada masa kampanye.
"Kami pelajari dan kami mengambil hikmah dari hasil survei agar meningkatkan elektabilitas Prabowo-Sandi dan meningkatkan kinerja daripada Badan Pemenangan Nasional," ujar Riza.
Survei SMRC dilakukan pada 7-24 September 2018 dan melibatkan 1.074 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.
Metode survei yang digunakan, yakni dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara.
Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 3,05 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.