JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah memang membuka bantuan asing untuk penanganan pada gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Meski begitu Kalla memberikan penegasan bahwa Indonesia tidak tergantung dengan bantuan dana dari negara lain untuk penanggulangan bencana tersebut.
"Belum saya update (dana yang masuk), tapi cukup. Tapi jangan lupa kita tidak tergantung pada bantuan itu," ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
"Tapi kita (pemerintah) Insya Allah masih bisa kita tangani walaupun memang dalam kondisi ini kita harus efisien," sambung dia.
Baca juga: Wapres: Pencarian Korban Bencana Sulteng Dihentikan 11 Oktober 2018
Wapres mengatakan, ada sejumlah skema yang bisa digunakan untuk pemberian dana bantuan dari negara lain untuk penanggulangan bencana di Sulteng.
Bila bantuan diberikan secara Government to Government (G to G), maka kata Kalla dana itu akan masuk rekening di Kementerian Keuangan.
Sementara itu apabila bantuan dana diberikan lewat lembaga swadaya masyarakat atau NGO, maka dananya akan melalui Palang Marah Indonesia (PMI).
Baca juga: Pemerintah Akan Bangun Hunian Sementara bagi Korban Bencana Sulteng
"Untuk makanan dan tenda-tenda sekarang sudah sangat banyak. Yang paling penting adalah peralatan rumah tangga. Tapi itu tak perlu asing," kata dia
"Kalau paling gampang bantu sekarang itu dengan dana memang paling gampang. Tapi kita tetap menghargai barang yang diberikan," sambung Wapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.