Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Foto dan Video Hoaks Gempa Donggala, Masyarakat Diminta Tenang

Kompas.com - 09/10/2018, 12:37 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut, banyak hoaks beredar pascagempa bermagnitudo 5,2 mengguncang Palu pada Selasa (9/10/2018) pukul 04.15 WIB, dan gempa M 4,8 yang melanda Bulukumba, Minggu (7/10/2018) pukul 15.40 WIB.

Menurut Sutopo, kedua gempa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan.

Namun, beredar video dan foto gempa M 7,4  di Donggala yang tersebar, dan diinformasikan sebagai dokumentasi gempa Palu dan Bulukumba.

Baca juga: Tips Mengenali Hoaks dari Facebook

Sutopo mengonfirmasi, video dan foto tersebut adalah hoaks yang menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Oleh oknum disebarkan video dan foto-foto di medsos bahwa gempa tersebut menyebabkan jalan terbelah, rumah hancur, dan kepanikan luar biasa. Video dan foto tersebut adalah dokumentasi dampak gempa magnitudo 7,4 di Donggala yang terjadi pada 28 September 2018 sore," kata Sutopo dalam konfirmasinya, Selasa (9/10/2018).

Oleh karena itu, Sutopo mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak memercayai berita bohong.

Ia mengatakan, memang terjadi sejumlah gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang beberapa kawasan Sulawesi Tengah.

Baca juga: Sebar Hoaks Gempa dan Tsunami Sulteng, 12 Warga Ditangkap

Namun, gempa itu berkekuatan kecil dan tidak terlalu berdampak.

Dari 494 gempa susulan yang terjadi hingga Senin (8/10/2018) pukul 09.00 WIB, hanya ada 15 gempa yang dirasakan oleh masyarakat.

Gempa susulan tersebut, kata Sutopo, normal terjadi setelah gempa besar mengguncang.

"Jadi jangan terlalu takut dan berpikir negatif saat mendengar adanya informasi ada gempa. BNPB dan BMKG pasti menyampaikan kepada masyarakat," ujar Sutopo.

.

.

.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: #PrayForPalu #PrayForDonggala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com