Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu: Identitas TKI Ditahan Majikan Jadi Kendala Pemutakhiran Data Pemilih Luar Negeri

Kompas.com - 08/10/2018, 21:48 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI M. Afifuddin mengatakan bahwa penahanan identitas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) oleh majikannya menjadi salah satu kendala pemutakhiran data Daftar Pemilih Tetap (DPT) di luar negeri.

"Masalah klasik dan sering terjadi di luar negeri, terutama teman-teman yang bekerja di ruang privat, sebagian dari identitas mereka, apakah paspor atau izin tinggal itu ditahan di majikan," ungkapnya di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018).

Ia mengatakan bahwa sebagian dari majikan bersikap kooperatif dan memberikan data tersebut saat pendataan.

Baca juga: KPU: 31 Juta Pemilih Sudah Rekam e-KTP, tapi Belum Masuk DPT

Tantangannya adalah, tidak sedikit dari majikan tersebut yang tidak mau memberikan data identitas pekerja mereka.

Namun Afifuddin mengatakan ia tidak bisa berkomentar banyak terkait penahanan identitas tersebut. Sebab menurutnya, itu adalah urusan personal.

"Tetapi begitu masuk domain misalnya wilayah private majikan dan lain-lain, saya tidak bisa berkomentar banyak, karena itu kebiasaan sebagian negara mempekerjakan pegawai domestik, sebagian besar identitasnya dipegang oleh majikannya," ucap dia.

Baca juga: KPU: Kartu Pemilih Opsi Terakhir Pengganti E-KTP

Upaya yang dapat dilakukan adalah meminta petugasnya di luar negeri untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk menggiatkan komunitas masyarakat Indonesia.

"Kita dorong beberapa negara, pertemuan-pertemuan kelompok masyarakat Indonesia di luar negeri diperbanyak untuk mengakomodir masih besarnya pemilih yang belum terdata, belum masuk dalam DPT," terang dia.

Afifuddin memastikan pencatatan pemilih potensial ke dalam DPT di luar negeri akan dilakukan secara maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com