Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heryadi Silvianto
Dosen FIKOM UMN

Pengajar di FIKOM Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan praktisi kehumasan.

Juru Bicara Kampanye, Pemantik atau Penarik?

Kompas.com - 08/10/2018, 14:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PASANGAN calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin diperkuat oleh 100 juru bicara (jubir) dalam kampanye pilpres. Ada sejumlah alasan teknis dan non-teknis yang dikemukakan terkait besarnya jumlah personel tersebut.

Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan kabar sebelumnya yang pernah dirilis Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto, yang mengatakan masing-masing partai koalisi diminta menyediakan 25 jubir.

Jika merujuk jumlah tersebut dari partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang tergabung setidaknya ada 225 juru bicara.

Bahkan, untuk memantapkan tugas tersebut telah digelar pelatihan jubir yang berlokasi di Hotel Oria, Jakarta Pusat, pada Senin (13/8/2018). Peserta pelatihan ada dari kalangan artis, anggota DPR, lawyer, akademisi, dan dari kalangan insan pers.

Baca juga: 100 Orang Ditunjuk Jadi Jubir Jokowi-Maruf Amin

Menimpali situasi tersebut, tim sukses pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno menerapkan strategi yang sebaliknya. Setidaknya, ini jika merujuk pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zuklifli Hasan yang menyatakan jubir berjumlah sedikit.

Baca juga: Zulkifli: Jubir kalau 100 Semuanya Bicara, Susah...

Gendang kompetisi belum resmi ditabuh, namun riuhnya sudah terdengar nyaring. Musababnya karena laku lampah para jubir yang memantik kontroversi.

Misal, cuitan pengacara artis Farhat Abbas @farhatabbastv226 yang sempat mengunggah foto dirinya ditambahi tulisan Pak Jokowi adalah Presiden yang menuntun Indonesia masuk surga.

"Yang Pilih Pak Jokowi Masuk Surga! Yang Gak Pilih Pak Jokowi dan Yang Menghina, Fitnah & Nyinyirin Pak Jokowi ! Bakal Masuk Neraka ! ( jubir-Indonesia)".

Sontak saja cuitan itu menuai kontra, baik bagi penantang maupun internal koalisi Jokowi yang menganggapnya kontraproduktif.

Baca juga: Unggahan Farhat Abbas soal Pilih Jokowi yang Berujung Teguran dan Permintaan Maaf...

Tak cukup sampai di situ, saling sindir juga terjadi antar-jubir kedua pasangan capres dan cawapres ini.

Sekjen PSI Raja Juli Antoni, misalnya, mendapat sindiran dari politikus dan selebtweet Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana. Sindirannya terkait jumlah tim kampanye pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin yang mencapai 5.279 orang.

Panca menyindir dengan menggunakana kalimat tanya "Bagaimana kabar rombongan sirkus?"

Pemilihan kata tersebut seakan membangun pesan konfirmasi dengan apa yang pernah diungkapkan oleh Raja Juli sepekan sebelumnya terkait pernyataan Ketua tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso, bahwa tim pemenangan pusat pasangan tersebut berjumlah total 800 orang.

Riuh dan polemik tidak bertepi, isu sampiran semacam itu datang silih berganti, mengisi ruang publik bukan hanya tanpa narasi melainkan juga miskin visi dan misi. Tong kosong namun nyaring bunyinya.

Sikap para jubir yang seperti itu sesungguhnya sedang menegasikan terwujudnya pemilihan presiden yang rasional, damai, demokratis, dan kaya gagasan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com