JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, tak heran jika saat ini lembaga survei menyatakan elektabilitas calon presiden Joko Widodo lebih tinggi dibandingkan Prabowo Subianto.
Hidayat optimistis, dalam sisa waktu sekitar enam bulan sampai pada masa pencoblosan, elektabilitas Prabowo akan meningkat.
Ia mencontohkan, fenonena yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta. Saat itu, perolehan suara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno unggul dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, meski lembaga survei memprediksi sebaliknya.
Baca juga: Survei SMRC: Jokowi-Maruf Amin 60,4 Persen, Prabowo-Sandiaga Uno 29,8 Persen
"Jadi kita lihat saja karena memang menuju ke April 2019 itu masih sangat lama, masih akan banyak peristiwa yang akan terjadi," ujar Hidayat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/10/2018).
"Enggak apa-apa, itu biasa saja. Dulu Pak Ahok juga begitu kok," tuturnya.
Hidayat juga tidak mempersoalkan hasil survei yang menyebut bahwa sebagian besar masyarakat puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca juga: Survei SMRC: 73,4 Persen Responden Puas Kinerja Jokowi, 71,4 Yakin dengan Kepemimpinannya
Namun, ia menegaskan bahwa kedaulatan rakyat sesungguhnya dalam memilih pemimpin akan terlihat dari hasil pemilu.
"Sekali lagi pemilu ada di tangan rakyat, bukan lembaga survei," kata Hidayat.
"Sekaligus publik juga sudah paham kok SMRC itu apa dan siapa dan kualitasnya kayak apa orang sudah hapal," ucapnya.
Sebelumnya, survei terbaru lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang dirilis, Minggu (7/10/2018), menyatakan, elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas kompetitornya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada enam bulan sebelum Pilpres 2019.
Baca juga: Jubir Prabowo: Survei Sering Salah dan Hasilnya Petahana Kalah
Unggulnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin didukung oleh tingginya elektabilitas Jokowi yang mencapai 60,2 persen. Sementara Prabowo hanya 28,7 persen.
Selain itu, tingginya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin juga ditolong oleh kepuasan publik kepada kinerja Jokowi. Sebanyak 73,4 persen menyatakan puas dan 25,4 menyatakan tidak puas.
Survei SMRC dilakukan pada 7-24 September 2018 dan melibatkan 1.074 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.
Metode survei yang digunakan, yakni dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara.
Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 3,05 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.