KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara memiliki peran penting dalam membela kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai yang bertanggung jawab untuk lintas udara, TNI AU memikul tanggung jawab terhadap pertahanan dan pemberdayaan wilayah udara.
Oleh sebab itu, TNI dilengkapi dengan beberapa alat utama sistem persenjataan atau alutsista yang memadai untuk menunjang pertahanan udara. Salah satunya adalah dengan pengembangan dan pengoperasian pesawat terbang.
Berikut lima pesawat andalan TNI Angkatan Udara, yang dilansir dari dokumentasi Harian Kompas, Majalah Angkasa dan TNI:
Pesawat tempur ini mempunyai panjang 21,9 meter dengan rentang sayapnya 14,7 meter. Sementara tingginya 6,36 meter yang mampu digunakan untuk 2 orang kru di dalamnya.
Sukhoi Su-30 mampu melaju dengan kecepatan maksimum 2.120 kilometer per jam dan mampu menjelajah jangkauan 3.000 kilometer.
Sebagai alat tempur, pesawat ini dipersenjatai tembakan GSh-30-1 gun (kaliber 30 mm, 150 peluru) dengan 6 misil antiradar Kh-31P/Kh-31A, 6 misil berpemandu laser Kh-29T/L, 2 × Kh-59ME. Kemudian juga ada bom udara 6 × KAB 500KR, 3 × KAB-1500KR, 8 × FAB-500T, 28 × OFAB-250-270.
Baca juga: Diplomasi Sukhoi Panglima TNI-Kapolri...
Model awal Su30 dan Su-30K dioptimasi untuk misi enduransi panjang 10 jam atau lebih. Pesawat jenis ini dilengkapi dengan sistem radiolocation yang memungkinkan pelacakan hingga 10 target dalam waktu bersamaan.
Selain itu, mempunyai kemampuan penyerangan darat presisi dengan membawa misil dan bom kendali canggih sesuai dengan perlengkapan persenjataan diatas.
Saat ini jenis pesawat ini dioperasikan oleh Aljazair, China, India, Indoneaia, Malaysia, Rusia, Uganda, Venezuela dan Vietnam.
Pesawat tempur jenis ini menjadi tercanggih dalam lingkup Angkatan Udara Rusia yang mampu menarik minat beberapa negara dunia.
Pesawat ini mempunyai panjang 21,9 meter dengan rentang sayap 14,7 meter. Tingginya 5,93 meter dan mesinnya Lyulka AL-31F turbofan.
Sukhui jenis ini mempunyai keceparan maksimal 2.500 kilometer per jam dengan satu orang kru di dalamnya.
Baca juga: Dua Sukhoi Muncul di Hari Terakhir Latihan Tempur Indonesia-Australia
Untuk persenjataan, pesawat ini mempunyai meriam GSh-30-1 30 mm dengan 150 butir peluru, n peluru kendali anti-radiasi X-31, peluru kendali udara ke darat X-29L/T, serta bom KAB-150 dan UAB-500 serta bom KAB-500Kr, KAB-1500Kr, KAB-1500L / 1500F / 1500L-PR dan masih banyak lainnya.
Pada saat ini, penggunaan pesawat ini di AS, Angola, Belarus, Ethiopia, Kazakhstan, China, Ukraina, Urbekistan dan Vietnam.
Berbeda dengan yang lain, pesawat jenis ini mempunyai sayap berbentuk semidelta dan Terdapat dua mesin di dalam badan pesawat.
Pada bagian sayap terpasang saluran udara berbentuk kotak dan Mempunyai sistem "airbrakes" yang dipasang di atas bodi pesawat, di belakang kokpit.
Pesawat ini mulai diperkenalkan oleh Angkatan Udara Korea Selatan pada 22 Februari 2005.
Pada 2013, Indonesia memesan jenis pesawat ini sebagai pesawat LIFT (Lead In Fighter Trainer).
Golden Eagle ini memiliki panjang 12.9 meter dan rentang sayapnya 9,17 meter. Pesawat ini memiliki tinggi 4,8 meter dengan kapasitas 2 orang kru di dalamnya.
Baca juga: 3 Pesawat Tempur Golden Eagle Meriahkan Perayaan HUT RI di Kupang
T-50 menggunakan mesin General Electric F404 afterburning turbofan yang mempunyai kecepatan maksimal 1.728 kilometer per jam.
Pesawat ini memiliki persenjataan kanon 20 mm General Electric M61 Vulcan dengan 205 peluru diumpankan linier tanpa sambungan yang bisa dipasang internal tepat di belakang kokpit.
Selain itu terdapat rudal AIM-9 Sidewinder yang terpasang pada tiap ujung sayap. Ada juga peluncur roket peluncur roket LAU-3 dan LAU-68 , bom kluster CBU-58 and Mk-20, dan bom multiguna Mk-82, Mk-83, dan Mk-84 .
Saat ini, negara yang menggunakan jenis ini adalah Korea Selatan, Filipina, Thailand dan Irak.
Pesawat ini sangat pas untuk mendukung pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontakan.
Super Tucano memiliki panjang sekitar 11,42 meter dengan rentang sayap 11,14 meter. Tingginya adalah 3,9 meter dan bisa melaju dengan kecepatan maksimal 590 kilometer per jam.
Berkat kemampuannya, pesawat ini memikat TNI AU. Pada 2012 sejumlah pesawat jenis ini dipesan oleh Indonesia untuk membantu tugas dari TNI. Armada baru ini bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco.
EMB-314 memiliki sejumlah senjata yang bisa dibawa seperti bom jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser, sekelas Maverick.
Untuk menghadapi duel di udara, EMB-314 Super Tucano juga dapat membawa rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.
Untuk bertahan, pesawat ini memiliki RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System), dan chaff/ flare dispenser. Untuk melindungi awaknya, kabin pilot dilindungi bahan baja kevlar pada sekeliling kokpit. Untuk keselamatan, pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker.
Sistem yang ada dalam Super Tucano memungkinan pengawasan dan penyerangan baik saat siang dan malam hari, serta sanggup menghadapi segala kondisi cuaca.
Hawk merupakan sebuah pesawat jet latih untuk pesawat tempur jet generasi 4 seperti F-16, F-15, dan menggunakan radar modern APG-66 ( khusus varian Mk 200 ) dan rudal AIM-9 Sidewinder.
Hawk Mk 109/209 merupakan kode untuk Hawker-Siddeley Hawk yang diekspor ke Indonesia yang mulai melengkapi TNI-AU sejak 1997.
Adapun, Hawk Mk 209 merupakan varian single seater dari keluarga Hawk. Pesawat jet ini dikhususkan untuk mengemban misi air superiority dan ground attack.
Pesawat ini memiliki panjang 12,07 meter dengan rentang sayap 9,94 meter serta tingginya 9,94 meter. Hawk 209 menggunakan mesin Turbomeca Adour MK.871 yang mampu melaju dengan kecepatan maksimal 1481 kilometer per jam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.