Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggul di Survei, Tim Jokowi-Ma'ruf Amin Tak Mau Terlena

Kompas.com - 08/10/2018, 07:44 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak terlena dengan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih unggul jauh dibandingkan rivalnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Merujuk survei SMRC, Jokowi-Ma'ruf yang diusung PDI-P dan koalisinya mendapatkan 60,4 persen, sementara Prabowo-Sandi 29,8 persen.

Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan, elektabilitas yang tinggi ini patut disyukuri oleh seluruh tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Survei SMRC: 73,4 Persen Responden Puas Kinerja Jokowi, 71,4 Yakin dengan Kepemimpinannya

Hasil survei ini harus dijadikan energi positif sebagai pemacu semangat untuk lebih masif lagi turun ke daerah.

Namun, ia mengingatkan seluruh tim kampanye dan relawan tidak cepat puas diri.

“Elektabilitas tinggi harus diikuti oleh gerakan dari rumah ke rumah, menghadirkan keberhasilan Pak Jokowi untuk rakyat" kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/10/2018).

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani mengatakan, hasil survei itu bisa menambah keyakinan dan penyemangat.

Namun, ia juga sadar bahwa survei adalah potret sesaat tentang tingkat keterpilihan pasangan calon.

"Jadi kami tidak boleh berpuas diri atau membusungkan dada. Justru kami tetap harus bekerja keras agar hasil survei tersebut menjadi hasil pilpres," kata Sekjen PPP ini.

Baca juga: Survei SMRC: Jokowi-Maruf Amin 60,4 Persen, Prabowo-Sandiaga Uno 29,8 Persen

Menurut dia, usaha yang lebih intensif harus dilakukan untuk meyakinkan masyarakat bahwa Jokowi-Ma'ruf adalah pasangan terbaik untuk lima tahun mendatang.

Apalagi, ada indikasi penggunaan hoaks dalam kampanye Pilpres 2019.

"Maraknya hal-hal ini bisa memengaruhi pemilih segmen tertentu, karenanya kami harus tetap kerja keras," kata Arsul.

Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni menilai, survei SMRC menunjukkan rakyat semakin rasional dalam menentukan pilihannya.

Baca juga: Survei LSI: 37,4 Persen Responden Anggap PDI-P Partai Terkuat

Menurut dia, rakyat sudah bisa melihat dan merasakan langsung hasil konkret pembangunan selama 4 tahun terakhir ini.

Sama dengan Hasto dan Arsul, Sekjen PSI ini berharap hasil survei SMRC tak membuat pendukung Jokowi-Ma'ruf terlena.

"Saya meminta para pendukung Pak Jokowi tidak terlena dan ternina bobokan oleh hasil survei yang bagus ini. Justru mesti menambah motivasi untuk memenangkan Pak Jokowi dengan bersih dan mutlak," kata dia.

.

.

.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timses Jokowi-Ma'ruf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com