Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Tank Andalan TNI...

Kompas.com - 05/10/2018, 13:09 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mempunyai alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang mumpuni merupakan sebuah kebanggan sendiri bagi kalangan militer di sebuah negara. Semakin canggih alutsista, semakin menambah kuatnya dari militer negara tersebut.

Indonesia sendiri memiliki beberapa alutsista yang dinilai mempunyai "daya gedor" yang cukup hebat dan tak dipandang remeh oleh negara lain.

Melalui alutsista tersebut, TNI mempunyai tugas untuk melindungi dan mengamankan kedaulatan negara dari musuh.

Salah satunya adalah tank. Berikut sejumlah tank yang dimiliki Indonesia:

1. Tank Marder

Tank Mardertniad.mil.id Tank Marder

Kendaraan ini merupakan jenis tempur infanteri buatan Jerman yang mulai diproduksi sejak 1970-an sampai sekarang. Sebagai perancangnya adalah Rheinmetall AG yang merupakan perusahaan otomotif beserta industri pertahanan dari Jerman.

Tank ini dikenal sebagai infantry fighting vehicle (IFV) yang memiliki kemampuan tak terbatas. Kapasitasnya adalah tiga awak dengan tujuh personel.

Tank memiliki berat antara 28-37 ton (tergantung jenis) dengan panjang 6,79 meter dan lebar 3,24 meter. Sedangkan tingginya 2,98 meter yang mampu digunakan oleh beberapa awak di dalamnya.

Senjata utamanya adalah meriam otomatis 20 mm. Kanon yang dipakai adalah dari jenis otomatis, artinya peluru tidak perlu di-reload (diisi) satu persatu.

Peluru yang digunakan bisa dari berbagai jenis seperti amunisi konvensional, penembus baja serta high explosive (HE) atau amunisi berdaya ledak tinggi.

Senapan mesin 7,62 mm MG3 sebagai senjata pelengkap serta dilengkapi dengan tujuh pelontar granat kaliber 76 mm untuk melontarkan granat asap.

Untuk daya jelajahnya, tank Marder mampu berjalan 520 kilometer dengan kecepatan maksimum 75 kilometer per jam didukung mesin diesel MTU MB 833 Ea-500.

Baca juga: 5 Tank Rusia yang Tak "Mencicipi" Pertempuran, Apa Saja?

2. Tank Amfibi Arisgator

Tank Amfibi Arisgatortniad.mil.id Tank Amfibi Arisgator
Tank ini milik satuan TNI AD yang berguna untuk angkut pasukan amfibi. Arisgator adalah modifikasi yang ditawarkan sebuah perusahaan Italia bernama ARIS (Applicazioni Rielaborazioni Impianti Speciali).

Ide dasarnya adalah modifikasi dan pembenahan M113 pada sektor daya apung dan propulsi sehingga M113 dapat bersalin rupa menjadi kendaraan pendarat amfibi.

Untuk mewujudkan hal tersebut, ada sejumlah kit modifikasi yang disiapkan, yaitu moncong tambahan pada M113 berbentuk haluan kapal yang berisi gabus dan karet khusus yang ringan.

Dengan demikian, ini dapat meningkatkan daya apung, plus panel pembelah ombak yang dapat dibentangkan saat mengarung air.

Panel tambahan serupa yang ditempelkan di bagian belakang kendaraan yang sekaligus menjadi rumah bagi sistem waterjet. Kotak penambah daya apung serupa dapat dipergoki di sisi kiri-kanan Arisgator.

Dilansir dari tniad.mil.id, knalpot dipanjangkan dengan menggunakan snorkel pada sisi kanan atap. Grille untuk lubang masuk udara mesin juga diberi penutup yang lebih tinggi dari kendaraan agar tidak kemasukan air pada saat mengarungi permukaan sungai dan laut.

Arisgator hanya menyediakan sistem kubah dan dudukan dengan dinding penahan cipratan ombak, plus dudukan untuk senapan mesin M2HB atau pelontar granat 40mm Mk19 Mod 0.

Arisgator bisa mengangkut 8 orang dengan kecepatan jelajah air 6,2 kilometer per jam. Memiliki panjang 7,2 meter dan lebarnya 2,9 meter. Untuk penggunaan di darat, Arisgator mampu dipacu hingga 60km/h dan menempuh jarak > 500 km.

TNI AD telah mengakuisisi M113 Arisgator untuk melengkapi satuan Infateri Mekanis.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Inggris Mulai Produksi Little Willie, Prototipe Tank Pertama

3. Tank BMP-3F

Tank BMP-3F buatan Rusia.YouTube.com Tank BMP-3F buatan Rusia.
Tank ini merupakan hasil kerja sama pihak Indonesia dengan Rusia. berjenis IFV (infantry fighting vehicle) yang dikhususkan untuk Korps Marinir TNI AL. Tank jenis ini memiliki komputerisasi balistik yang dengan sistem digital.

Semula tank ini dilengkapi senapan tipe AK-47. Namun, di Indonesia telah disesuaikan dengan senapan serbu tipe SS-1 Pindad. Semua diubah agar sesuai dengan kondisi di Indonesia.

Tameng tombak (anti-surge vane) memiliki ketebalan 10 mm dan sistem pemanas ruangan disesuaikan dengan iklim Indonesia.

BMP-3F mampu beroperasi di laut selama tujuh jam dengan dilengkapi snorkel untuk menunjang amfibinya. Sisi meriam, dilengkapi kaliber 100 mm, dimana meriam ini dirancang untuk menembakkan peluru/roket non-kendali (shell). Meriam tersebut bisa menembak 250 meter per detik.

Terdapat juga peluncur roket berkaliber 7,62 mm. Tank BMP 3F memiliki bobot 18,7 ton, panjang delapan meter, lebar 3,5 meter dan tingginya 2,5 meter. Kapasitasnya adalah tiga awak dengan tujuh personel.

4. Tank Leopard

Teknisi berada di atas Main Battle Tank Leopard yang dipamerkan pada Indo Defense di Jakarta Internatonal Expo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (6/11/2012). Pameran tersebut diikuti 500 peserta dari 40 negara.
Ajang unjuk gigi industri alutsista ini akan dibuka hari ini dan belrangsung hingga 10 November.

KOMPAS/RIZA FATHONI Teknisi berada di atas Main Battle Tank Leopard yang dipamerkan pada Indo Defense di Jakarta Internatonal Expo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (6/11/2012). Pameran tersebut diikuti 500 peserta dari 40 negara. Ajang unjuk gigi industri alutsista ini akan dibuka hari ini dan belrangsung hingga 10 November.

Kendaraan ini berasal dari Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada tahun 1970-an. Awalnya digunakan dalam kedinasan tentara Jerman. Namun dalam perkembanganya, tank ini dikomersialkan dan dijual ke beberapa negara.

Indonesia menggunakan tank jenis ini pada 2011 yang menggunakan beberapa tipe. Salah satunya adalah mode Revolution.

Tank ini memiliki berat sekitar 60 ton dengan panjang 9,9 meter serta lebarnya 3,75 meter. Leopard memiliki tinggi 3 meter dan bisa digunakan untuk empat awak.

Senjata utama dari tank ini adalah meriam Rheinmetall kaliber 120 mm L44 atau L55; berisi 42 peluru dan senjata pelengkapnya 2 x 7.62 mm MG3A1 berisi 4,750 peluru, atau FN MAG.

Tank Leopard jika melintas di jalan raya lebih ringan ketimbang truk tronton. Dari penelitian tim Institut Teknologi Bandung, yang dikutip Valian, berat Leopard di jalan raya berkisar 8.908,0 newton per meter persegi.

Adapun berat truk tronton di jalan raya mencapai lima kali lipatnya, yakni 44.285,71 newton per meter persegi. Tank ini mempunyai daya jelajah 550 kilometer dengan kecepatan maksimal 72 kilometer per jam

5. Tank Scorpion

Tank Scorpionwikipedia.org Tank Scorpion

Ini merupakan tank ringan buatan Inggris. Pada 1973, tank ini digunakan militer Inggris untuk menunjang pertahanan. Setelah saat itu, tank jenis ini mulai dikomersialkan ke berbagai negara.

Tank ini dikendalikan oleh tiga awak. Panjangnya 4,9 meter dan lebarnya 2,2 meter. Tingginya 2,1 meter dan beratnya 8 ton.

Scorpion dilindungi oleh ketebalan bajanya 12,7 mm dengan senjata utama meriam 76 mm L23A1. Menggunakan mesin diesel Cummins BTA 5.9 memiliki kecepatan maksimal 80 kilometer per jam dengan daya jelajah 644 kilometer.

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com