Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sandiaga yang Mengaku Hanyut atas Sosok Ratna Sarumpaet

Kompas.com - 04/10/2018, 14:52 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengaku dirinya terbawa suasana ketika mendengar kabar penganiayaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet.

Pada saat mengetahui kabar itu, dirinya teringat dengan sosok ibunya sendiri, Mien Rachman Uno.

Belakangan, kabar pengeroyokan Ratna adalah informasi bohong.

"Terus terang saya hanyut dalam rasa duka. Saya hanyutnya karena membayangkan kalau (pengeroyokan) itu terjadi kepada ibu saya," kata Sandiaga di sela-sela pertemuannya dengan relawan pendukung di kawasan Melawai, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Baca juga: Prabowo Subianto: Saya Minta Maaf

Di sisi lain, ia menilai, sang ibu dan Ratna ada beberapa kesamaan, salah satunya selalu memperjuangkan kebenaran ketika menemukan kondisi yang salah.

"Atau apa yang menjadi anggapan orang sebuah hal yang sangat dia ingin ubah secara penuh semangat," katanya.

Pada waktu mendengar kabar itu, Sandi juga merasa khawatir jika pengeroyokan seperti itu terjadi pada kalangan perempuan lainnya.

Baca juga: Sandiaga Uno Mengaku Syok Ratna Sarumpaet Berbohong

Dengan demikian, ia sempat membela sosok Ratna ketika dikabarkan dianiaya.

"Saya lihat ini bahwa ini bisa terjadi mungkin kepada ratusan Ratna-Ratna lain yang tidak terungkap. Jadi kita harus bergerak cepat. Nah, itu yang kejadian yang kita alami," kata Sandi.

Menurut Sandi, dirinya dan Prabowo Subianto menyesal terburu-buru mengeluarkan pernyataan sikap ketika kabar itu beredar.

Sandi menilai peristiwa ini menjadi pelajaran baginya, Prabowo dan seluruh tim kampanye untuk menjunjung tinggi verifikasi dan objektivitas ketika mencerna dan menyampaikan informasi.

Baca juga: 4 Anggota DPR Dilaporkan ke MKD Terkait Kebohongan Ratna Sarumpaet

"Dan saya mensyukuri juga bahwa tidak terjadi apa-apa ke Ibu Ratna. Saya juga mensyukuri juga bahwa isu kekerasan terhadap perempuan itu ada di tengah masyarakat walaupun itu akhirnya bukan kenyataan, tapi itu suatu kebohongan," papar dia.

"Nah, ini saya akhirnya, objektivitas kita mestinya, kita verifikasi mesti kita cek dulu itu. Dan ini yang mungkin grasa-grusu yang disampaikan oleh Pak Prabowo itu bahwa kita tidak mengecek objektivitasnya," tambah Sandi.

Ratna Sarumpaet sebelumnya mengakui bahwa dia tidak pernah dianiaya atau dikeroyok. Ia mengaku telah berbohong kepada keluarga dan koleganya.

"Jadi tidak ada penganiayaan. Itu hanya khayalan entah diberikan setan-setan mana dan berkembang seperti itu," ujar Ratna di rumahnya di kawasan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2018).

Setelah pengakuan Ratna tersebut, Prabowo dan para politisi lainnya kemudian meminta maaf telah menyebarkan kebohongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com