JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan sensor peringatan dini tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, gagal kirimkan sinyal karena rusak setelah diguncang gempa.
Diketahui, gempa melanda Palu sebelum tsunami menerjang.
"Alat itu ada, namun setelah terjadi gempa dan tsunami, alat itu tidak berhasil mengirimkan informasi ke BMKG. Gambar data itu tidak dapat terkirim ke BMKG karena jaringan komunikasi terputus (karena gempa)," kata Dwikorita di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Baca juga: Kini Terungkap, Tsunami Palu Menerjang Hanya 8 Menit Setelah Gempa!
Hal itu berakibat pada keterlambatan data yang terkirim sehingga BMKG baru bisa menganalisis potensi tsunami dari sensor peringatan dini di Mamuju yang masih berfungsi.
Ia mengatakan hal itu menjadi evaluasi bagi BMKG ke depannya agar menyiapkan jaringan komunikasi di kala bencana sehingga analisis potensi tsunami bisa dilakukan dengan cepat.
"Ini evaluasi bagi kami bahwa ini bentuk bencana. Jaringan komunikasi itu harus kami tingkatkan. Karena alat itu kan terkena guncangan gempa. Dia masih baca hanya tidak bisa mengirim," lanjut Dwikorita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.