Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Gempa dan Tsunami Sulteng: Dari Jumlah Korban Sampai Bantuan Internasional

Kompas.com - 04/10/2018, 07:37 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Rabu (3/10/2018) pukul 13.00, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami di Sulawesi Tengah meningkat menjadi 1.407 orang.

Korban meninggal tercatat dari berbagai wilayah, mulai dari Kota Palu, Kabupaten Donggala, Sigi, hingga Parigi Moutong. Mereka kebanyakan tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa, ataupun terseret arus ketika tsunami.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 519 korban telah dimakamkan di TPU Paboya.

Selain korban meninggal, jumlah korban luka berat juga bertambah menjadi 2.459 jiwa. Sebanyak 113 orang dilaporkan hilang, 152 orang tertimbun, dan 65.733 rumah rusak berat.

Baca juga: BNPB: Korban Tewas Gempa dan Tsunami di Sulteng 1.407 Orang

Dilaporkan pula, 70.821 warga yang terdampak gempa dan tsunami mengungsi di 141 titik.

Jumlah tersebut masih sangat mungkin bertambah, lantaran tim SAR masih terus bergerak untuk melakukan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, hingga H+5 gempa, tim SAR sudah bisa memasuki seluruh kawasan terdampak, termasuk Kabupaten Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong.

Komunikasi dilaporkan sudah mulai lancar, meskipun belum semua daerah pulih.

"Komunikasi sudah mulai lancar meskipun belum semua ter-cover. Di Donggala baru di bagian selatan hingga tengah, belum sampai di bagian utara dari Kabupaten Donggala. Begitu pula dengan di Sigi dan Kota Palu," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018).

Baca juga: Kini Terungkap, Tsunami Palu Menerjang Hanya 8 Menit Setelah Gempa!

Percepatan pemulihan infrastruktur juga terus dilakukan, meliputi jaringan listrik, pasokan BBM, dan jalan menuju ke daerah terdampak.

"Jalur lintas Palu melalui Trans Sulawesi bagian tengah barat dan timur semuanya sudah bisa ditembus kendaraan, dan logistik terus disuplai," ujar Sutopo.

Selain itu, penanganan pengungsi di 141 titik juga dilaporkan terus membaik, meskipun belum seluruh korban mendapatkan bantuan logistik secara maksimal.

Sutopo mengatakan, bertambahnya jumlah personel dan alat berat dalam proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban, kian mempercepat proses penanganan.

Baca juga: Jokowi Buka Opsi Relokasi bagi Warga di Atas Garis Gempa

Menurut data BNPB, 6.399 personel tim SAR gabungan dikerahkan untuk melakukan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban.

Jumlah tersebut, terdiri dari 3.169 anggota TNI, 2.033 anggota Polri, 111 relawan, dan 1.086 dari kementerian/lembaga serta pemerintah daerah.

Dikerahkan pula 16 unit alat berat untuk proses evakuasi. Selain itu, alat utama sistem persenjataan (Alutsista) juga diturunkan untuk proses evakuasi korban, terdiri dari 2 unit kapal perang RI (KRI), 3 helikopter, dan 5 pesawat.

Beberapa helikopter water bombing dari BNPB pun didorong untuk melakukan penanganan darurat, baik untuk proses evakuasi maupun droping bantuan logistik.

Diketahui, bantuan internasional juga sudah mulai disalurkan ke daerah terdampak. Sebanyak 17 negara sudah menyerahkan daftar bantuan yang ditawarkan untuk penanganan bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com