JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional Pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Airlangga Hartarto mengaku tak khawatir bila isu pelemahan rupiah dijadikan amunisi serangan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada masa kampanye.
Hal itu disampaikan Airlangga menanggapi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang hari ini menyentuh Rp 15.000.
"Ya itu sih biasa aja. Kalau dalam politik serangan itu kan bukan merupakan sesuatu yang kami khawatirkan," kata Ketua Umum Partai Golkar ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Ia mengatakan tak hanya Indonesia yang mata uangnya mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika, tetapi juga sejumlah negara lain seperti Argentina dan Turki.
Baca juga: Survei LSI: Pelemahan Rupiah Berefek Negatif bagi Jokowi-Maruf
Namun, pria yang juga menjabat Menteri Perindustrian itu memastikan kondisi perekonomian Indonesia saat ini lebih kuat dibandingkan negara lain yang mata uangnya mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika.
Hal itu, kata Airlangga, terlihat dari sejumlah investasi asing yang masih masuk ke Indonesia.
"Jadi kalau serangan dalam berbagai pemilu pasti ada serangan. Tinggal gimana kita mengelola dan yang paling penting kita tetap fokus untuk program yang menyentuh kesejahteraaan rakyat sehingga tidak tersundul oleh perubahan kurs ini," lanjut Airlangga.