Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Asing Tak Bisa Sembarangan Langsung Masuk ke Palu dan Donggala

Kompas.com - 02/10/2018, 21:55 WIB
Yoga Sukmana,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak delapan belas negara sudah mengajukan diri memberikan bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Tawaran bantuan itu tak hanya berupa materi atau barang, tetapi juga bantuan sumber daya manusia untuk masuk ke lokasi bencana sebagai relawan internasional.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengingatkan, tak sembarangan relawan asing bisa masuk ke lokasi bencana.

"Tidak sembarangan relawan-relawan (internasional) bisa masuk, harus tetap sesuai dengan kebutuhan," ujar Sutopo dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Baca juga: Evakuasi Korban Gempa dan Tsunami, ACT Kirim 1.000 Relawan

Ia mengatakan, bantuan dari negara lain untuk korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala merupakan kerja sama antar pemerintahan atau government to government.

Oleh karena itu, para relawan internasional yang ingin masuk ke lokasi bencana harus terdaftar secara resmi di Kementerian Luar Negeri.

Secara detail, kata Sutopo, BNPB dan Kementerian Luar Negeri akan membuat aturannya.

Selain itu, nantinya, AHA Centre, lembaga internasional khusus menangani masalah kemanusiaan juga akan dilibatkan.

Baca juga: Tim Jokowi-Maruf Siapkan Relawan Bantu Penanganan Bencana di Palu

Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, semua bantuan asing untuk korban gempa Palu dan Donggala akan dikoordinasikan dengan Kementerian Luar Negeri.

"Organisasi, negara atau apapun semua dikoordinasikan kepada kementerian luar negeri. Prioritasnya adalah satu transportasi, karena ini penting bagi kita. Kami sangat apresiasi tawaran-tawaran itu," kata dia.

.

.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Bantuan Untuk Donggala-Palu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com