JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kubu yang berkontestasi pada Pemilu Presiden 2019 bersepakat untuk menghentikan sementara kegiatan kampanye di Sulawesi Tengah dan beberapa daerah lainya.
Kedua pasangan memilih fokus terhadap upaya pemulihan masyarakat di Kota Palu dan Kabupaten Donggala yang terdampak gempa bumi serta tsunami pada Jumat (28/9/2018).
Sekretaris Tim Kampanye Daerah Jawa Timur Jokowi-Ma'ruf Amin, Otman Ralibi mengatakan, pihaknya meliburkan semua kegiatan kampanye hingga 7 hari ke depan terhitung sejak 1 Oktober 2018.
Keputusan ini merupakan bentuk keprihatinan atas bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah.
Baca juga: Prabowo Hentikan Sementara Kampanye di Sulawesi Tengah
Selama 7 hari ke depan, kegiatan tim kampanye diimbau fokus pada menghimpun donasi kemanusiaan untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan sekitarnya.
Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengapresiasi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono soal penghentian kampanye pilpres demi pemusatan perhatian atas penanganan pascagempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Ia mengatakan, seruan itu sudah sejalan dengan arahan partainya.
"Seruan Pak SBY mengedepankan bantuan kemanusiaan dan menghentikan kampanye pilpres, sejalan dengan seruan PDI Perjuangan pada 29 September lalu," ujar Hasto dalam siaran pers, Senin (1/10/2018).
Bergotong-royong
Hal senada juga disampaikan calon presiden Prabowo Subianto. Ia menyatakan akan menghentikan sementara kegiatan kampanye di Sulawesi Tengah dan di sejumlah daerah terkait bencana gempa bumi yang melanda Kota Palu serta Kabupaten Donggala.
Ia pun menyatakan kesiapan pihaknya untuk membantu pemerintah dalam menangani pemulihan situasi di Palu dan Donggala pasca-gempa.
"Kami menyampaikan dukungan sepenuhnya kepada rakyat Indonesia. Ini adalah masalah bangsa jadi kami sepenuhnya mendukung setiap langkah pemerintah. Kami nyatakan siap membantu dalam kapasitas terbatas kami," ujar Prabowo saat menggelar konferensi pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Baca juga: Timses Jokowi- Maruf Usulkan Kampanye Sekaligus Galang Donasi untuk Palu
Ketua Umum Partai Gerindra itu memerintahkan para petinggi partai dan sayap organisasi partai untuk menghimpun bantuan.
Selain itu, kata Prabowo, pihaknya akan menginventarisasi relawan yang berasal dari sayap organisasi partai untuk membantu proses evakuasi di kawasan yang terdampak gempa.
Ia juga menyatakan kesiapannya mengirim tim dokter, medis dan relawan apabila diminta untuk membantu aparat pemerintah di Sulawesi Tenggara.
"Kami tak ingin mengganggu pelaksanaan (pengiriman) bantuan. Kami paham ini harus di bawah satu komando, satu koordinasi. Saya dan Pak Sandiaga Uno siap dipanggil oleh pemerintah seandainya pemerintah ingin menggunakan beberapa resources yang ada pada kami," kata Prabowo.
Baca juga: Prabowo Hentikan Sementara Kampanye di Sulawesi Tengah
Pada kesempatan yang sama, calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan, penanganan pasca-gempa di Sulawesi Tengah harus dilakukan secara bergotong-royong oleh seluruh elemen bangsa.
Ia menegaskan komitmennya untuk membantu pemerintah jika dibutuhkan dan meninggalkan urusan politik untuk sementara.
"Komitmen kami ini saatnya bangsa bergotong-royong di Sulawesi Tengah. Keadaan di sana memerlukan bantuan dari semua elemen. Ini sangat tepat bergotong-royong. Ini merupakan satu kesempatan untuk meninggalkan politic as usual sementara," kata Sandiaga.
Sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,4 SR mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.
Hingga pukul 13.00 siang ini, tercatat, 844 orang meninggal dunia, 90 orang hilang, serta 632 luka berat dan dirawat di rumah sakit.
Selain itu, ada 48.025 jiwa mengungsi di 103 titik di Kota Palu. Sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Donggala, datanya belum dapat disampaikan.