"Kami tak ingin mengganggu pelaksanaan (pengiriman) bantuan. Kami paham ini harus di bawah satu komando, satu koordinasi. Saya dan Pak Sandiaga Uno siap dipanggil oleh pemerintah seandainya pemerintah ingin menggunakan beberapa resources yang ada pada kami," kata Prabowo.
Baca juga: Prabowo Hentikan Sementara Kampanye di Sulawesi Tengah
Pada kesempatan yang sama, calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan, penanganan pasca-gempa di Sulawesi Tengah harus dilakukan secara bergotong-royong oleh seluruh elemen bangsa.
Ia menegaskan komitmennya untuk membantu pemerintah jika dibutuhkan dan meninggalkan urusan politik untuk sementara.
"Komitmen kami ini saatnya bangsa bergotong-royong di Sulawesi Tengah. Keadaan di sana memerlukan bantuan dari semua elemen. Ini sangat tepat bergotong-royong. Ini merupakan satu kesempatan untuk meninggalkan politic as usual sementara," kata Sandiaga.
Sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,4 SR mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.
Hingga pukul 13.00 siang ini, tercatat, 844 orang meninggal dunia, 90 orang hilang, serta 632 luka berat dan dirawat di rumah sakit.
Selain itu, ada 48.025 jiwa mengungsi di 103 titik di Kota Palu. Sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Donggala, datanya belum dapat disampaikan.