JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 7,4 di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, berdampak pada kerusakan bangunan rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan.
Tak cuma itu, kondisi darurat membuat sebagian besar tahanan dan warga binaan diperbolehkan meninggalkan tahanan untuk menemui keluarga dan kerabatnya.
Berikut laporan terkini yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Selasa (2/10/2018).
1. Tahanan yang keluar jumlahnya semakin berkurang. Menurut Kepala Bagian Humas Ditjen Pemasyarakatan Ade Kusmanto, jumlah tahanan yang meninggalkan rutan dan lapas di Sulawesi Tengah jumlahnya sebanyak 1.357 orang.
Baca juga: Setelah Gempa di Sulteng, 1.425 Napi dan Tahanan Tak Berada di Sel
Sebelumnya dilaporkan sebanyak 1.425 orang. Adapun, total warga binaan dan tahanan di Sulawesi Tengah berjumlah 3.220 orang.
2. Kerusakan Lapas Palu mencapai 80 persen, sehingga seluruh warga binaan Lapas Palu saat ini diizinkan keluar bersama keluarganya dengan syarat wajib lapor.
Warga binaan diberi waktu maksimal hari Kamis (4/10/2018), untuk sudah kembali ke Lapas Palu.
Baca juga: Napi Keluar Lapas di Palu dan Donggala Diberi Waktu 1 Pekan
Izin tersebut diberikan dengan alasan kemanusiaan dan belum adanya kepastian ketersediaan bahan makanan, pasokan listrik, air dan sarana penunjang lainnya.
3. Berdasarkan diskusi Direktur Yantah Basan Baran, Kadiv PAS Sulawesi Tengah dan Kalapas Palu, warga binaan yang kembali ke Lapas nantinya, direncanakan akan ditampung di halaman Lapas dengan menggunakan tenda khusus. Namun, saat ini tenda belum dibangun.
4. Rutan Donggala terbakar habis dan tidak ada warga yang tinggal atau tersisa. Rencananya, jika kondisi sudah stabil, tahanan akan dipindahkan ke Rutan Palu.
5. Pasokan bahan makanan belum tersedia sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan.
Baca juga: Sebelum Kebakaran di Rutan Donggala, Warga Binaan Sudah Diizinkan Keluar
Satgas Pusat dan Makassar Ditjen Pemasyarakatan telah diperintah untuk mendistribusikan bahan makanan untuk UPT Pemasyarakatan.
Informasi terakhir yang didapat, bahan makanan akan di salurkan melalui jalur darat menggunakan ambulance UPT.
Hal tersebut dikarena untuk mengantisipasi aksi berebut makanan yang hampir terjadi di seluruh wilayah Donggala dan Palu.
6. Di cabang Rutan Parigi, blok tahanan tidak dikunci untuk mengantisipasi adanya gempa susulan, namun dengan penjagaan.
7. Saat ini, tim dari Ditjen PAS masih berada di Parigi. Kepulangan ke Jakarta belum bisa ditentukan karena ketersediaan tiket pesawat habis, minimnya kendaraan dan bahan bakar untuk bisa menjangkau kota terdekat untuk menuju Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.