Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu yang Tepat untuk "Trauma Healing" bagi Anak-anak Korban Bencana?

Kompas.com - 01/10/2018, 18:48 WIB
Reza Jurnaliston,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan, ia belum bisa memastikan kapan program untuk memulihkan psikis atau kejiwaan anak-anak yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah segera diimplementasikan.

Menurut Seto, yang dibutuhkan saat ini adalah proses penanganan tanggap darurat bencana berupa evakuasi para korban.

“Saya kira masih menunggu sampai betul-betul suasana tenang. Sekarang masih banyak infrastruktur masih kacau. Jadi lebih pada bantuan fisik,” ujar Seto, yang biasa disapa Kak Seto, saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/10/2018).

Baca juga: Keluarga Korban Diimbau Tak Berbondong-bondong Pergi ke Palu

“Sentuhan secara fisik dulu. Jadi menyelamatkan yang masih tertimbun, para pengungsi yang di kamp-kamp pengungsian dengan tenda-tenda dilengkapi dengan selimut pakaian-pakaian, makanan-makanan yang bergizi,” lanjut dia.

Seto mengatakan, pada saat yang tepat, LPAI akan mendirikan pondok ceria anak untuk menghibur anak-anak yang terkena dampak bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

“Setiap tenda-tenda pengungsian ada semacam pondok ceria anak. Jadi membuat anak itu gembira kembali, kembali ke dunianya anak-anak, dunia bermain ceria nan gembira,” kata Kak Seto.

“Kami memberikan aneka permainan hiburan, aktivitas-aktivitas kreatif, seperti menggambar, bernyanyi, dan sebagainya,” ujar dia.

Baca juga: Gempa Palu Sebabkan 2,491 Rumah di 2 Perumahan Ambles

Di pondok ceria anak, anak-anak korban bencana akan dihibur. Selain itu, akan diadakan aktivitas-aktivitas edukasi.

“Semacam cerdas tangkas, jadi anak-anak dibangkitkan kembali semangatnya dan kemudian membawakan surat-surat dari anak-anak Jakarta kita tunjukkan ‘Ini lho dari temen-temen kalian dari Jakarta bahwa mereka peduli bahwa kita enggak sendirian ada temen-temen dari seluruh pelosok tanah air juga’,” Kak Seto.

LPAI juga akan memberikan pelatihan dan pengarahan kepada relawan, para guru, serta para orangtua dalam bersikap dan mendidik anak. 

Sejak gempa berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang dan tsunami melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, korban jiwa dan kerusakan terus bertambah.

Hingga Senin pukul 13.00, tercatat 844 orang meninggal dunia, 90 orang hilang, serta 632 luka berat dan dirawat di rumah sakit.

Selain itu, ada 48.025 jiwa mengungsi di 103 titik di Kota Palu.

.

.

Kompas TV Simak laporan selengkapnya dari Jurnalis KompasTV Afriani Rochim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com