JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga dari Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga anggota Komisi III DPR Abdul Kadir Karding menjadi korban gempa bumi bermagnitudo 7,4 di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).
Sehari setelah gempa, Sabtu (29/9/2018), Karding tidak bisa menghubungi orangtuanya yang tinggal di Desa Ogoamas, Pantai Barat Donggala.
Ia baru mendapat kabar kedua orangtuanya dalam keadaan selamat pada Minggu (30/9/2018) melalui sambungan telepon.
Namun, hingga kini ia belum berhasil menghubungi beberapa sepupunya yang tinggal di Palu. Karding optimistis kondisi beberapa sepupunya baik-baik saja, meski komunikasi masih terputus.
Baca juga: Pengungsi di Perbukitan Donggala Hanya Makan Pisang, Ubi, dan Pepaya
"Alhamdulilah kemarin sudah bisa berkomunikasi dengan ibu saya. Keluarga saya di kampung, di Pantai Barat Donggala, Alhamdulilah aman, selamat. Cuma, sepupu-sepupu saya di Palu, ini masih ada beberapa belum ada kabar," ujar Karding saat dihubungi, Senin (1/10/2018).
"Di sana (Palu) kan serba terbatas. Listrik terbatas. Nge-charge HP juga terbatas. Bisa jadi juga, memang ada yang tinggal di perumahan-perumahan itu," kata dia.
Karding mengatakan, saat terjadi gempa seluruh warga desa merasa panik dan memutuskan untuk mengungsi ke kawasan pegunungan.
Sementara, ayah dan ibunya memutuskan untuk tetap tinggal di desanya. Kata Karding, ibunya merasa yakin tidak akan terjadi apa-apa setelah gempa.
Baca juga: Ini 6 Prioritas Penanganan Gempa dan Tsunami Palu-Donggala
Beruntung, desanya tidak mengalami bencana tsunami setelah terjadi gempa. Sebab, Desa Ogoamas terletak di perbatasan antara Kabupaten Donggala dan Toli-Toli.
"Enggak sampai ke situ. Bergetar saja, hanya gempa beberapa kali. Tapi tidak sampai tsunami. Ya yakin saja tidak terjadi apa-apa katanya. Ibu saya yakin tidak terjadi apa-apa. Tapi kami yang stress," kata Karding.
Diberitakan, gempa menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, Pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter, Jumat (28/9/2018).
Baca juga: BNPB: Tim SAR Gabungan Mulai Bergerak ke Kabupaten Donggala
Data sementara BNPB hingga Senin (1/10/2018), jumlah korban tewas akibat gempa dan tsunami mencapai 844 orang.
Gempa dan tsunami ini juga menjadi sorotan dunia internasional. Sejumlah negara sudah bersedia menyalurkan bantuan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam wawancaranya di program Insider ABC mengatakan, telah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo.
.
.