Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-gempa Palu, BNPB Tekankan Pentingnya Pemetaan Mikrozonasi

Kompas.com - 01/10/2018, 17:05 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menekankan pentingnya pemetaan mikrozonasi untuk menekan jumlah korban akibat gempa bumi.

Sutopo berkaca pada perumahan di sejumlah wilayah di Kota Palu, Sulawesi Tengah yang amblas akibat efek likuifaksi.

Likuifaksi merupakan fenomena keluarnya lumpur dari tanah akibat guncangan gempa. Lapisan tanah yang awalnya kuat pada akhirnya bercampur dengan air.

Baca juga: Pencarian Korban Gempa Dilakukan di Perumahan yang Ambles karena Likuifaksi

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (tengah) memberikan pemaparan mengenai dampak gempa bumi dan tsunami di kota Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (29/9/2018). Berdasarkan data BNPB hingga pukul 10.00 WIB menyatakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di kota Palu sebanyak 48 orang, sementara untuk kota Donggala belum mendapatkan laporan dikarenakan terputusnya jaringan komunikasi, dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.ANTARA FOTO/Aprillio Akbar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (tengah) memberikan pemaparan mengenai dampak gempa bumi dan tsunami di kota Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (29/9/2018). Berdasarkan data BNPB hingga pukul 10.00 WIB menyatakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di kota Palu sebanyak 48 orang, sementara untuk kota Donggala belum mendapatkan laporan dikarenakan terputusnya jaringan komunikasi, dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.
Selain itu, kata Sutopo, permukiman itu ada yang dibangun di jalur Sesar Palu Koro.

"Pemerintah daerah di Indonesia, yang daerahnya rawan gempa, harus membuat peta mikrozonasi, dengan peta itu akan diketahui berapa potensi terjadinya gempa. Apalagi ditambah pemetaan likuifaksi yang tadi," kata Sutopo dalam konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Pemetaan mikrozonasi bermanfaat untuk mengetahui zona yang aman untuk membangun hunian.

Baca juga: Cara Hadapi Gempa dan Tsunami, Indonesia Perlu Belajar dari Chile

Peta ini juga bisa menunjukkan zona-zona wilayah dengan tingkat kerentanannya terhadap guncangan tanah atau batuan.

Dengan pemetaan itu, bisa disusun kebijakan tata ruang yang lebih aman.

Ia mencontohkan perumahan di Balaroa dan Petobo yang terkena dampak gempa tak seharusnya dibangun di jalur Sesar Palu Koro.

"Sengaja saya tunjukkan bagaimana kompleks perumahan Balaroa dan Petobo. Harusnya enggak boleh, dari aspek tata ruang, komplek perumahaan yang demikian padat berada di jalur sesar," kata Sutopo.

Baca juga: 10 Negara Dunia Tawarkan Bantuan untuk Korban Gempa dan Tsunami Palu

Ia berharap, ke depannya seluruh pemerintah daerah yang wilayahnya rawan gempa memprioritaskan program penanggulangan bencana dalam agenda pembangunan.

Hal itu akan menjadi investasi masa depan Indonesia.

"Jarang sekali visi-misi pilkada, pilpres, menjadikan penanggulangan bencana menjadi prioritas. Padahal wilayah Indonesia yang rawan bencana itu penting. Dan harusnya menjadi salah satu prioritas pembangunan," kata dia.

"Di Jepang, ancaman gempa dan tsunami lebih besar, tapi mereka tahu mereka tinggal di daerah rawan gempa. Pembangunan, infrastruktur, dibangun dengan melihat minimalisir kerusakan," lanjut Sutopo.

.

.

Kompas TV Kedua perumahan ini terdampak parah yang mengakibatkan kedua perumahan hancur dan belum diketahui berapa jumlah korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com