Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: 114 WNA di Palu dan Donggala, 8 Orang di Antaranya Masih Hilang

Kompas.com - 01/10/2018, 15:10 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada 114 warga negara asing yang berada di Palu dan Donggala ketika gempa dan tsunami terjadi.

Data tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (1/10/2018) siang.

"Ada 114 warga negara asing yang berada di Palu dan Donggala saat gempa dan tsunami terjadi," ujar Sutopo.

Baca juga: BNPB: Korban Tewas Gempa dan Tsunami di Sulteng 844 Orang

Sutopo mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk proses evakuasi seluruh WNA.

Sebagian WNA sudah dievakuasi keluar dari Palu dan Donggala, sebagian lagi dalam proses evakuasi. Ada pula yang belum diketahui keberadaannya.

Baca juga: Korban Hilang akibat Gempa dan Tsunami di Sulteng Mencapai 90 Orang

Berikut rincian WNA tersebut:

  • Satu WN Singapura sudah dievakuasi ke Jakarta. Kondisi selamat
  • Dua WN Belgia. Satu orang sudah evakuasi ke Jakarta, satu orang belum diketahui keberadaannya
  • Satu orang WN Korea Selatan. Korban belum diketahui keberadaannya. Diduga posisi korban masih tertimbun di reruntuhan bangunan Hotel Roa Roa, Palu
  • Enam WN Perancis belum diketahui keberadaannya
  • Satu WN Spanyol. Ia sudah berada di Ternate dalam kondisi selamat
  • Tiga WN Malaysia. Satu orang sudah di bandara, satu orang terluka dan dirawat di rumah sakit, satu orang sudah di Poso.
  • 10 WN Vietnam. Pada Minggu kemarin, mereka berada di posko Bandara Mutiara Palu. Kemungkinan sudah dievakuasi dengan pesawat hercules ke Makasar
  • 32 WN Thailand masih di Palu. Sebanyak 15 orang berada di bandara, 17 orang menunggu evakuasi di IAIN
  • 21 WN Tiongkok di hotel Best Western Palu. Kondisi mereka aman
  • Tujuh WN Srilangka kondisinya aman
  • Sembilan WN Belanda berada di Donggala dalam kondisi aman. Pihak Kedubes Belanda sudah mengubungi BNPB untuk bertanya proses evakuasi
  • 20 WN Jerman. Dua orang sudah di bandara. Satu orang sudah aman, 17 orang masih di Donggala dalam kondisi aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com