KOMPAS.com - Gempa disusul tsunami yang melanda Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018) petang masih menimbulkan luka yang mendalam.
Berbagai bangunan seperti rumah warga, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan bangunan lainnya rusak parah, ambruk sebagian atau seluruhnya, dan tersapu gelombang.
Berdasarkan data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana, korban tewas akibat bencana ini 832 orang.
Meski begitu, jumlah korban tewas diperkirakan bertambah. Sebab, masih banyak masyarakat yang melaporkan mengenai anggota keluarganya yang hilang.
Pemerintah diminta untuk bertindak cepat, tidak hanya dalam proses evakuasi, terutama juga penanganan pengungsi.
Berikut sejumlah langkah yang telah dilakukan kementerian terkait bencana di Sulawesi Tengah tersebut:
Sejak terjadinya bencana yang melanda wilayah Donggala dan Palu, jaringan listrik tak bergungsi sebagai mana mestinya yang menyebabkan sebagian besar layanan operator komunikasi terputus.
Melalui akun twiiernya @kemkominfo, Kemkominfo melakukan sejumlah langkah untuk menangani gangguan komunikasi, yaitu dengan pengadaan telepon satelit.
"Komenkominfo melalui Satker BAKTI telah mengirim staf dan 30 telepon satelit untuk digunakan dalam masa tanggap darurat," ujar Rudiantara dalam akun Twitter miliknya.
SEMUA BERGERAK DEMI SUL-TENG
Menkominfo @rudiantara_id bergerak, berlari, berjuang memulihkan jaringan telekomunikasi yg terganggu akibat gempa bumi yg menimpa wilayah Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9).
Kita semua bergerak!
— Kementerian Kominfo (@kemkominfo) September 30, 2018
Karena siapa kita?
INDONESIA! pic.twitter.com/DKnp6R5tL6
3. Kominfo, melalui satker BAKTI telah mengirim staf dan 30 telepon satelit untuk digunakan dlm masa tanggap darurat.
— Rudiantara (@rudiantara_id) September 28, 2018
Baca juga: BNPB Sebut Menkopolhukam Akan Koordinasikan Bantuan Negara Lain untuk Gempa Palu
Kementerian Perhubungan juga menyatakan tanggap bencana Sulawesi tengah. Melalui akun twiiternya @kemenhub151, Kemenhub membentuk posko Quick Response Team (QRT) di lokasi bencana dan di Kantor Pusat Kemenhub.
#KawulaModa untuk mempercepat pelaksanaan tanggap darurat pasca musibah gempa bumi dan tsunami di Donggala, Palu, dan sekitarnya, Kemenhub membentuk posko Quick Response Team (QRT) di lokasi bencana dan di Kantor Pusat Kemenhub pic.twitter.com/aUYWQGSCPP
— Kemenhub RI (@kemenhub151) September 30, 2018
Selain itu, kemenhub juga memberangkatkan dua kapal yang bermuatan bantuan logistik, yaitu KN Pasatimpo (PLP Bitung) dan KN Miang Besar (Disnav Samarinda). Dua kapal itu menuju Donggala dan Palu untuk membantu dan meringankan korban bencana.
Saat ini, 2 kapal yang bermuatan bantuan logistik yaitu KN Pasatimpo (PLP Bitung) dan KN Miang Besar (Disnav Samarinda) telah diberangkatkan menuju Donggala dan Palu
— Kemenhub RI (@kemenhub151) September 30, 2018
Melalui akun twitternya @KemensosRI, Kementerian Sosial juga memberikan langkap tanggap bencana.
Pihak kementerian memberikan bantuan logistik berupa, velbed, Tenda serbaguna keluarga, tenda gulung, tenda serbaguna, peralatan dapur dan sembako untuk menunjang kegiatan sehari-hari.
Upaya #TanggapDarurat penanganan gempa di Sulawesi Tengah, Kementerian Sosial mengaktivasi sistem penanggulangan bencana bidang sosial, juga mengirimkan bantuan logistik.
— Kementerian Sosial (@KemensosRI) September 29, 2018
Berikut informasi selengkapnya.#PrayForIndonesia pic.twitter.com/MLy0DEqZxH
Pihak Kemensos juga melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah untuk menyiapkan pengerahan Tagana (Taruna Siaga Bencana). Salah satunya adalah mendirikan enam dapur umum untuk pengungsi.
Baca juga: Tsunami Palu, Kemensos Siapkan Bantuan Bahan Pokok Hingga "Trauma Healing"
Kementererian Kesehatan memberikan bantuan kesehatan untuk korban bencana di wilayah Palu dan Donggala.