JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), tak hanya memakan korban jiwa, tetapi juga menimbulkan berbagai kerusakan.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terjadi kerusakan di wilayah tersebut, mulai dari kerusakan bangunan hingga fasilitas publik. Kerusakan yang ditimbulkan, mulai dari rusak ringan hingga berat.
Salah satu bangunan yang rusak berat adalah jembatan Ponulele. Jembatan yang menghubungkan antara Palu Barat dan Palu Timur itu, menurut BNPB, roboh akibat gempa.
"Jembatan Ponulele yang menjadi ikon Kota Palu yang sangat indah sebelumnya, saat ini sudah hancur karena gempa bumi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Baca juga: Begini Kronologi Gempa dan Tsunami Palu-Donggala yang Tewaskan Ratusan Orang
Berdasar foto kondisi terkini Jembatan Ponulele yang ditunjukan oleh BNPB, terlihat kondisi jembatan yang berbentuk dua lengkungan tersebut sudah tak berbentuk. Tiang-tiang penyangga jembatan juga terlihat hancur.
Jembatan Ponulele terletak di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Jembatan ini diresmikan pada Mei 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Jembatan berwarna kuning ini membentang di atas Teluk Talise, Kelurahan Besusu dan Lere, yang menghubungkan kecamatan Palu Timur dan Palu Barat.
Diketahui, panjang jembatan utama 250 meter. Sementara titik tertinggi lengkung jembatan yaitu 20,2 meter dari badan jembatan. Lebar jembatan 7,5 meter, dan luas permukaan besi total jembatan 6234,40 meter persegi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.