JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu mengatakan, jaringan telekomunikasi seluler pasca-bencana gempa bumi yang bermagnitudo 7,4 di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) belum berfungsi sepenuhnya.
"Hingga pukul 05.00 pagi tadi, lebih dari 500 BTS telelomunikasi seluler tidak bisa berfungsi, antara lain karena terhentinya pasokan listrik dari PLN," kata Ferndinandus, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/9/3018).
Ferdinandus mengatakan, Kemenkominfo akan mempersiapkan pengiriman perangkat internet satelit di Kota Palu dan Donggala.
"Kementerian Kominfo juga akan segera siapkan perangkat internet satelit untuk memudahkan pengiriman informasi dan data pasca-bencana," kata dia.
Selain itu, Ferdinandus menuturkan, Tim Pemulihan Bencana Sulawesi Tengah di bawah pimpinan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan akan berangkat menuju Palu dengan menggunakan pesawat Hercules.
Baca juga: Fakta Gempa Donggala dan Tsunami Palu, dari Jenazah di Pantai hingga Bantuan Pemerintah
Tim Pemulihan Bencana terdiri atas Bazarnas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Sosial, Kementerian Kominfo, dan jurnalis.
Lebih lanjut, kata Ferdinandus, Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) akan mengirim 30 telepon satelit ke Kota Palu dan Donggala.
"Tim dari BAKTI Kementerian Kominfo membawa 30 unit telepon satelit yang akan digunakan untuk komunikasi bagi para petugas posko pemulihan bencana selama masa tanggap darurat pasca gempa," tutur Ferdinandus.
Tim BAKTI Kemkominfo, tambah Ferdinandus, juga akan bergabung bersama 25 Tim Kominfo Palu.
Ferdinandus mengimbau kepada masyarakat di Sulawesi Tengah dan sekitarnya untuk bersikap tenang dan waspada menghadapi bencana gempa dan tsunami.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menuturkan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah penanganan bencana gempa bermagnitudo 7,4 di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).
Menurut Wiranto, pemerintah mengerahkan personel TNI, Polri dan relawan untuk membantu proses evakuasi.
"Pertama, pasukan, tenaga manusia, personel untuk membantu evakuasi, membantu pembersihan puing-puing yang barangkali masih ada korban," ujar Wiranto saat menggelar konferensi pers seusai rapat koordinasi di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Sabtu (29/9/2018) dini hari.