Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Mobil Dapur Umum Dikerahkan ke Lokasi Tsunami di Palu dan Donggala

Kompas.com - 29/09/2018, 09:13 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial RI mengerahkan enam unit mobil dapur umum ke lokasi bencana gempa bumi di Sulawesi Tengah.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan satu unit mobil dapur umum mampu menyediakan 6.000 nasi bungkus.

“Jadi kalau satu hari masak satu unit bisa 6.000 kali enam maka kita harapkan ada 36.000 nasi bungkus yang bisa disiapkan oleh dapur umum,” kata Agus dalam jumpa pers di Kantor Kemensos, Jakarta Selatan, yang dikutip dari Kompas TV, Sabtu (29/9/2018) dini hari.

Agus juga meminta pemerintah daerah Sulawesi Tenggara dalam hal ini Bupati Donggala dan Walikota Palu untuk segera menerbitkan Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat.

Baca juga: BNPB: Korban Gempa dan Tsunami Palu DItemukan di Beberapa Tempat

Hal itu dilakukan guna menyalurkan bantuan berupa ratusan beras dari Kementerian Sosial RI untuk penanganan tanggap bencana di wilayah Donggala dan Palu.

“Segera keluarga SK tanggap darurat sehinga kementerian atau lembaga bisa membantu penanganan bencana di sana,” kata Agus.

Dengan SK Tanggal Darurat tersebut, kata Agung, Bupati Donggala dan Walikota Pali bisa mengeluarkan dan mengambil 100 ton stok beras di Kemensos untuk dibagikan ke warganya.

"Dengan terbitnya SK tanggap darurat, bupati, dan Wali Kota bisa mengambil 100 ton stok beras di gudang Bulog yang dimiliki Kemensos," kata Agus.

Baca juga: Hingga Sabtu Pagi, 91 Gempa Susulan Guncang Sulawesi Tengah

Agung menuturkan, bila jumlah stok beras dari Kemensos yang dibagikan ke korban gempa sebanyak 100 ton masih belum cukup, kepala daerah bisa meminta 200 ton beras dari Kemensos.

“Untuk bisa didistribusikan ke warganya kalau kurang maka gubernur Sulawesi Tenggara bisa mengambil 200 ton beras yang dimiliki Kemensos untuk dibagikan ke warga,” kata Agung.

“Kalau dianggap masih kurang akan ada diskresi untuk menambah bantuan lebih dari 200 ton,” sambung Agung.

Agung mengatakan, pihaknya masih mengkonsolidasikan persiapan pengiriman bantuan sekitar 3000 sembako untuk diberikan ke warga Palu dan Donggala.

"Apapun kondisi di sana, kami siap melaksanakan tugas kami," ujar Agus.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) petang, juga menyebabkan tsunami.

Menurut data BMKG, tsunami itu terjadi setidaknya di tiga wilayah, yaitu Palu, Donggala, dan Mamuju.

Kompas TV Berdasarkan laporan dari Jurnalis KompasTV Afriani Rochim, masyarakat Kota Palu masih berada di pinggir jalan karena takut akan adanya gempa susulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com