Menurut Burhanuddin, potret kesolidan pendukung parpol sangat penting. Dalam ilmu politik ada istilah split-ticket voting dan straight-ticket voting.
Split-ticket voting adalah pilihan elite partai yang tidak nyambung dengan keinginan basis massa mereka.
Ada pun, straight-ticket voting keputusan partai di tingkat elite diikuti basis massa mereka.
"Jadi dalam survei elektoral, suara supir dan penumpang nilainya sama. Kalau supir belok ke kanan sementara penumpangnya ingin belok ke kiri, secara elektoral artinya belum punya dampak, belum ada nilainya," kata dia.
Baca juga: Survei Indikator: Jokowi-Maruf 57,7 Persen, Prabowo-Sandiaga 32,3 Persen
Survei Indikator dilakukan pada 1-6 September 2018, melibatkan 1.220 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.
Metode survei yang digunakan yakni dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Ada pun margin of error rata-rata sebesar plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
.
.
.