Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Survei Indikator, Banyak Parpol Masih Terancam Gagal Lolos ke Senayan

Kompas.com - 26/09/2018, 23:02 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Indikator Politik Indonesia (Indikator) merilis hasil survei terbarunya pada Rabu (26/9/2018). Salah satu hal yang dipotret disurvei itu yakin elektabilitas partai politik tujuh bulan sebelum Pemilu 2019.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebutkan, PDI Perjuangan masih menjadi parpol dengan elektabilitas teratas.

"Sebanyak 22,9 persen responden memilih PDI-P," ujarnya saat memaparkan hasil survei di Kantor Indikator.

Di bawah PDI-P, ada Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Inilah lima partai dengan elektabilitas tertinggi.

Baca juga: Survei Indikator: 8 Partai Politik Terancam Gagal Lolos ke Senayan

Selain itu, survei Indikator juga memotret sejumlah partai politik yang elektabilitas tak sampai 4 persen. Padahal, angka itu adalah ambang batas parpol masuk ke parlemen.

Meski ada 10 parpol yang elektabilitasnya tak sampai ambang batas, Burhanuddin memilih hati-hati dan tak menyebut partai tersebut dipastikan tak akan lolos ke senayan.

Sebab, ada margin of error survei sebesar 2,9 persen. Selain itu, responden yang belum menentukan pilihan juga masih tinggi, yakni mencapai 24,7 persen.

Survei Indikator dilakukan pada 1-6 September 2018. Survei ini melibatkan 1.220 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.

Baca juga: Survei LSI: 6 Parpol Tak Lolos ke DPR, 5 Parpol Terancam

Metode survei yang digunakan yakni dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).

Berikut elektabilitas parpol hasil survei Indikator:

1. PDI-P (22,9 persen)

2. Partai Golkar (11,4 persen)

3. Partai Gerindra (10,7 persen)

4. Partai Demokrat (6,8 persen)

5. PKB (6,2 persen)

6. PKS (4 persen)

7. PPP (3,7 persen)

8. Partai Nasdem (3,4 persen)

9. Perindo (2,5 persen)

10. PAN (2 persen)

11. Partai Hanura (0,8 persen)

12. PSI (0,2 persen)

13. PBB (0,2 persen)

14. Partai Garuda (0,2 persen)

15. PKPI (0,2 persen)

16. Partai Berkarya (0 persen)

Kompas TV Simak dialognya dalam Kompas Petang bersama narasumber berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com