JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menanggapi usulan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno mengenai format debat capres-cawapres diubah menjadi seminar.
Menurut Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi, pihaknya sampai saat ini belum membahas detail pelaksanaan debat. Karena pelaksanaannya masih jauh, ia meminta supaya elite politik tidak terburu-buru membahas soal debat capres-cawapres.
"Nanti kita akan rumuskan formatnya, durasinya, berapa segmen, moderatornya, narasumbernya, panelisnya. Jadi, tetap kita akan diskusikan, itu masih agak panjang, kita enggak usah buru-buru soal itu," kata Pramono di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).
Baca juga: Prabowo Tak Sepakat Debat Capres Pakai Bahasa Inggris
Nantinya, format pelaksanaan debat capres-cawapres pun harus berdasar kesepakatan kedua belah pihak. Hal itu, untuk menghindari adanya keberpihakan pada satu pihak tertentu.
"Semua hal yang terkait debat paslon, harus berdasarkan kesepakatan dua belah pihak. Tidak boleh salah satu usul, yang lain menolak, lalu dipaksakan, tidak bisa," ujar Pramono.
Sebelumnya, Cawapres Sandiaga Uno mengusulkan supaya debat publik capres-cawapres bisa diganti dengan seminar. Hal itu untuk menghindari adanya perseteruan antar pendukung paslon, juga untuk menghemat biaya pemilu.
"Kenapa nggak diganti aja seperti kayak seminar, enggak usah saling berhadap-hadapan, saling gontok-gontokan seperti itu, saling mengerahkan mobilisasi pendukung, toh juga mahal biayanya," kata Sandiaga di kantor KPU, Minggu (23/9/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.