Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, KPK Lantik Tiga Pejabat Struktural

Kompas.com - 19/09/2018, 23:24 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan melantik tiga pejabat struktural dari hasil seleksi.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menuturkan, ketiga posisi jabatan itu adalah direktur penyidikan, direktur monitor, dan kepala biro perencanaan keuangan.

Rencananya mereka dilantik sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis (20/9/2018).

"Jadi ada tiga posisi yang besok akan dilantik. Ini merupakan hasil proses seleksi sebelumnya," ujar Febri di gedung KPK, Jakarta, Rabu (19/9/3018) malam.

Terkait identitas ketiga pejabat tersebut, Febri enggan mengungkapkan lebih rinci. Ketiga nama itu akan diumumkan saat pelantikan besok.

"Namanya siapa saya kira besok akan lebih tepat untuk diketahui saat pelantikan," kata dia.

Febri mengungkapkan, ada sejumlah tahapan seleksi yang dilakukan. Tahapan itu seperti seleksi administrasi, tes potensi, kompetensi, bahasa, dan kesehatan. Lalu tahapan akhir melalui wawancara dengan pimpinan KPK.

Terkait posisi direktur penyidikan, kata Febri, KPK sempat melakukan seleksi sebanyak dua kali. Sebab, pada seleksi pertama tidak ada calon yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

"Untuk seleksi pertama itu tidak ada yang terpilih meskipun sudah sampai pada tahap wawancara pimpinan," ujarnya.

Sementara dari tahap kedua, beberapa calon ada yang lolos hingga tahap akhir. Kemudian pimpinan KPK menentukan pilihannya dari para calon yang lolos di tahap akhir.

Salah satu pejabat struktural KPK yang sudah diketahui identitasnya adalah direktur penyidikan yang akan dipegang oleh Kombes (Pol) Panca Putra. Ia sebelumnya menjadi Wakil Direktur Tindak Pidana Umum (Wadirtipidum) Bareskrim Polri.

Panca akan dilantik menggantikan Brigjen (Pol) Aris Budiman.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo membenarkan akan kabar tersebut.

“Ya betul, nunggu pelantikan dan surat resmi dari Sumber Daya Manusia (SDM) Polri,” kata Dedi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (19/9/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com