JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik penayangan iklan di bioskop yang menampilkan hasil kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo membangun 65 bendungan.
Ia menilai penayangan iklan tersebut tidak pada tempatnya. Sebab, orang-orang yang ingin menonton film menjadi terganggu.
"Iklan itu tidak pada tempatnya, ketika orang mau datang ke bioskop, bayangkan coba nanti kalau ada instansi-instansi lain melakukan hal yang sama, berapa lama orang menunggu padahal mereka butuh hiburan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/9/2018).
Selain itu, Fadli menilai penayangan iklan hasil kerja pemerintah di bioskop merupakan hal yang mubazir.
Baca juga: Komisioner KPU Anggap Wajar Iklan Pembangunan Pemerintah di Bioskop
Di samping penayangan iklan tersebut berbayar, kata Fadli, audiens yang disasar pun jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan menggunakan medium lain di luar bioskop.
"Lebih bagus anggarannya dialihkan untuk yang lain, untuk korban gempa Lombok atau yang lain yang lebih bermanfaat," kata dia.
Fadli juga menyangsikan klaim pemerintah yang menjadi substansi iklan itu.
Baca juga: Soal Iklan Pemerintah di Bioskop, Bawaslu Minta Jangan Semua Aktivitas Dianggap Kampanye
Menurut dia, klaim pemerintah yang telah membangun 65 bendungan itu perlu diverifikasi.
"Capaian-capaian itu harus diverifikasi, benar atau tidak, jangan-jangan hoaks gitu kan. Dari sisi substansinya kan ada sejumlah masalah juga atau klaim-klaim capaian tapi ternyata tidak sesuai apa yang menjadi kenyataan," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penayangan iklan kinerja pemerintah di bioskop menimbulkan reaksi dari publik.
Di media sosial Twitter, para netizen memprotes penayangan iklan itu karena dianggap bagian dari kampanye Joko Widodo yang kembali maju dalam Pemilihan Presiden 2019.
Baca juga: Tak Akan Dicopot, Iklan Bendungan Jokowi Tayang di Bioskop hingga 20 September
Bawaslu menyatakan, penayangan iklan ini tidak bisa dikategorikan sebagai kampanye karena belum ada penetapan calon presiden dan wakil presiden.
Sementara Presiden Jokowi mengatakan, pemasangan iklan kinerja pemerintah di bioskop bagian dari tugas Kemenkominfo sebagai humas pemerintah.