Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan 2,9 Juta Pemilih Ganda, Bawaslu Sebut Masih Bisa Bertambah

Kompas.com - 14/09/2018, 18:01 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan 2,9 juta data pemilih ganda dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019. Temuan itu merupakan hasil analisis di 492 kabupaten/kota di Indonesia, dari total 514 kabupaten/kota.

"Dari 176.988.126 orang pemilih (492 kabupaten/kota), ada ditemukan kegandaan yang berdasar tiga elemen, yakni Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama, dan tanggal lahir, itu di 2.905.116 pemilih," kata Komisioner Bawaslu Mochammad Afifuddin di kantor Bawaslu, Jumat (14/9/2018).

Jumlah itu meningkat dari analisis Bawaslu sebelumnya, yang menemukan adanya 1 juta data pemilih ganda. Namun demikian, angka tersebut merupakan hasil pencermatan Bawaslu terhadap 285 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Baca juga: Optimistis Cepat Bersihkan Data Pemilih Ganda, KPU Tak Siapkan Waktu Tambahan

Lantaran masih ada 22 kabupaten/kota yang hingga saat ini belum menuntaskan pencermatan, Bawaslu memprediksi, peningkatan jumlah data pemilih ganda bisa saja terjadi.

"Ya kemungkinan (bertambah) juga ada. Tapi kami enggak mau berasumsi karena (pencermatan) ini kan by name by address dan ini hal yang sangat sensitif," ujar Afif.

Hingga saat ini, kata Afif, pihaknya masih terus melakukan pencermatan bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Pencermatan itu dilakukan untuk membersihkan DPT dari data pemilih ganda. Dimulai dari tingkat kabupaten/kota, pencermatan dilanjutkan ke level provinsi, dan terakhir di tingkat pusat.

Nantinya, hasil pembersihan akan disampaikan dalam rapat pleno perbaikan DPT, 16 September 2018. 

Sementara itu, Komisioner KPU Viryan Azis sebelumnya menyatakan optimistis data pemilih ganda pada DPT Pemilu 2019 sudah di bawah 1 persen atau tidak sampai 1 juta dari total 187 juta pemilih.

"Data ganda Insyaallah sudah di bawah 1 persen. Nama pemilih yang mengalami kegandaan itu di bawah satu juta," kata Viryan di kantor KPU, Jumat (14/9/2018).

Hingga H-2 rapat pleno perbaikan DPT, Viryan menyebut, pihaknya bersama Bawaslu dan partai politik terus melakukan pencermatan terhadap data pemilih ganda.

Baca juga: KPU Klaim Data Pemilih Ganda Sudah di Bawah 1 Juta

Data pemilih ganda pertama kali diungkap kubu bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Kala itu, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal mengatakan, pihaknya menemukan 25 juta identitas ganda dari 137 juta pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) milik KPU.

Oleh karenanya, mereka meminta KPU menunda penetapan DPT hingga bersih dari pemilih ganda. Namun belakangan, kubu Prabowo-Sandiaga menyebut data pemilih ganda mencapai 8,1 juta.

Baca juga: Kubu Prabowo-Sandiaga Klaim Temukan 8,1 Juta Pemilih Ganda

Kompas TV Dengan data itu pihak internal juga sudah melakukan pengecekan, dari 185 juta pemilih, pemilih ganda di bawah 1 juta, atau hanya sekitar 790 ribu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com