Sebelum merdeka, Balai Pustaka telah membangun sekitar 2.800 Taman Bacaan Rakyat. Selanjutnya Balai Pustaka menjadi pilar sastra dan budaya bangsa.
Ketika Jepang mulai menginvasi Indonesia, perusahaan ini tak luput dari pengaruhnya. Namanya berubah menjadi "Gunseikanbu Kokumin Tosyokyoku" yang juga masih menghasilkan sejumlah karya.
Balai Pustaka sempat berpindah ke tangan Belanda pada Juli 1947 ketika Belanda kembali berusaha menguasai Indonesia. Namun, pada 1949, Balai Pustaka dikembalikan setelah Belanda mengakui secara resmi kedaulatan Republik Indonesia.
Setelah puluhan tahun menerbitkan sejumlah buku, pada 2013 Balai Pustaka meluncurkan Balai Pustaka eBookstore atau disingkat BP eStore.
Langkah tersebut merupakan tuntutan di era digital agar lebih mudah diserap oleh pihak milenial mengenai budaya membaca.
Buku ini tersedira dan bisa diunduh di Google Play secara gratis. Selain itu, versi iOS dan Windows juga menyediakannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.