Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Prabowo Minta KPU Ubah Model Debat Kandidat yang Seperti Cerdas Cermat

Kompas.com - 13/09/2018, 21:53 WIB
Sabrina Asril

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Prabowo-Sandiaga mengusulkan perubahan metode debat calon presiden dan calon wakil presiden agar lebih efektif dalam mengeksplorasi ide dan gagasan pasangan calon. Koalisi Prabowo pun meminta agar dalam debat kandidat, tahapan penyampaian visi dan misi diberikan durasi waktu satu jam.

"Salah satu tahapan yang menurut kami penting adalah mengubah model debat kandidat," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan di Rumah Pemenangan PAN di Jalan Daksa, Jakarta, Kamis malam (13/9/2018) seperti dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan, selama ini metode debat capres-cawapres dilakukan layaknya lomba cerdas cermat, pemaparan visi-misi dibatasi waktunya. Padahal, penjelasan terkait urusan negara yang akan dilakukan pasangan calon ketika terpilih tidak bisa dibatasi waktunya.

Baca juga: PKS: Penyataan Sandiaga untuk Kepala Daerah Parpol Koalisi Prabowo

Karena itu, menurut dia, koalisi Prabowo-Sandiaga mengusulkan waktu satu jam pada masing-masing paslon untuk menjelaskan visi-misi dan program-program yang akan dilakukan lima tahun kedepan.

"Hal itu akan lebih memudahkan masyarakat pemilih untuk bisa menentukan siapa kandidat terbaik yang akan dipilih," ujarnya.

Dia mencontohkan terkait ekonomi, ketahanan energi, soal lapangan kerja, penjelasan secara komprehensif dari paslon akan membuat rakyat mengetahui secara penuh apa jalan pikiran para kandidat tersebut.

Baca juga: PKB: Koalisi Prabowo-Sandiaga Jangan Panik Lihat Iklan Capaian Pemerintah Jokowi

Hinca menegaskan bahwa koalisi Prabowo-Sandiaga menolak tontonan cerdas cermat dalam debat capres-cawapres, dan pekan depan pihaknya akan memperinci usulan tersebut.

"Sehingga sebelum KPU menetapkan kapan debat, materi dan lain-lain maka pihaknya akan minta KPU untuk menghapus metode debat yang lama," katanya.

Hinca menilai bagi orang yang memiliki logika demokrasi yang baik maka akan menerima usulan perubahan metode debat itu karena waktu kampanye selama tujuh bulan belum mencukupi untuk menyampaikan secara penuh terkait visi misi dan pemikiran paslon.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com