Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Menangis saat Ditilang Viral, Bocah SD Jadi Duta Sepeda

Kompas.com - 13/09/2018, 19:48 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR,KOMPAS.com – Keberuntungan terus berpihak kepada Muhammad Fajrin Pratama alias Fajar, bocah kelas V SD 007 Sidodadi kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar Sulawesi Barat.

Setelah videonya viral karena menangis dan merengek kepada petugas agar dibebaskan dari tilang, Fajar kini dinobatkan Kapolres Polewali Mandar sebagai duta atau pelopor gerakan bersepeda sehat ke sekolah, Kamis (13/9/2018).

Sulung dari lima bersaudara ini Ia juga mendapat hadiah sepeda baru dari ayahnya, setelah berjanji tidak akan lagi naik motor di jalan raya sebelum usianya dewasa.

Penobatan Fajar sebagai duta sepeda sehat ke sekolah itu diserahkan langsung oleh Kapolres Polewali Mandar, AKBP Muh Rifai, didampingi Kasatlantas AKP Suhartono, dan disaksikan langsung oleh kepala sekolah, orang tua Fajar, serta guru dan siswa sekolah SDN 007 Kelurahan Sidodadi.

Penghargaan itu ditandai dengan pengalungan selempang bertuliskan Pelopor Bersepeda ke Sekolah oleh Kapolres. 

Baca juga: Tiga Kisah Bocah Viral, Jadi Pelintas Batas Negara hingga Jadi Bandar Narkoba

Ratusan teman-teman sekolah Fajar yang menyaksikan penganugerahan penghargaan sebagai duta sepeda ini terus memberi dukungan kepada Fajar yang dikenal di kalangan teman-teman sekolahnya sebagai sosok lucu dan humoris. 

Sebelumnya, Fajar juga mendapat hadiah berupa sepeda baru dari ayah dan ibunya, Jura dan Hasriani.  Bocah itu berjanji untuk tidak lagi naik motor sampai usianya dewasa.

Fajar tidak dapat menyembunyikan perasaan senangnya karena menjadi pusat perhatian sekaligus mendapat hadiah.

Di depan polisi dan para jurnalis, Fajar kembali berjanji dan menyatakan tekad untuk tidak lagi naik motor ke jalan raya hingga usianya dewasa kelak.

"Senang pak, saya tidak akan naik motor lagi dan saya akan pakai sepeda terus ke sekolah," ujarnya dengan wajah sumringah.

Usai penyerahan sepeda dan penobatan sebagai duta sepeda, Kapolres kemudian mengajak Fajar bersepeda berkeliling di area sekolah yang diikuti oleh Kapolres, Kasatlantas, guru dan teman sekolahnya.

Di sepanjang jalan, Fajar terus dieluk-elukan warga. Sosok bocah itu memang menjadi terkenal sejak video menangis saat ditilang polisi yang berdurasi sekitar 1,7 menit viral di media sosial.

Baca juga: Bocah SD yang Videonya Viral karena Menangis Saat Ditilang Jadi Tenar
Kapolres Polewali Mandar AKBP Muhammad Rifai mengatakan, pemberian hadiah sepeda dan penobatan Fajar sebagai Pelopor Bersepeda ke sekolah ini sebagai simbol agar lebih giat bersepeda ke sekolah. Dengan bersepeda ke sekolah, siswa jadi lebih kuat dan sehat.


"Gerakan ini juga sebagai program dari Polres Polman yakni Bike to School untuk menggelorakan bersepeda ke sekolah," imbuhnya.

Kapores mengimbau kepada orang tua, agar jangan mengajari anak-anaknya mengendarai motor di usia dini apalagi sampai memberikan kendaraan bagi anaknya. Selain bisa membahayakan diri sendiri, juga membahayakan keselamatan orang lain di jalan raya.

"Saya menghimbau para orang tua benar benar menjaga kendaraan dari jangkauan anak-anak dan jangan mengajarkan kepada anaknya naik motor di usia belia,”jelasnya.


Seperti diberitakan sebelumya, video viral Fajar bermula ketika ia nekad menerobos kemacetan jalan Trans Sulawesi pada 4 September 2018 lalu, tak jauh dari alun-alun Wonomulyo. Ia dirazia polisi saat berkendara motor karena tidak memakai helm dan membonceng teman sekolahnya.


Belakangan diketahui, Fajar yang baru sehari pintar naik motor itu nekad mengambil motor yang sedang diparkir saat ayahnya sibuk berjualan di Pasar Wonomulyo. Fajar mengaku hendak membonceng teman kelasnya agar tidak jalan kaki pulang ke rumah.


Fajar yang tak menyangka ulah nekadnya naik motor akhirnya berurusan polisi sempat menangis, mencium dan mernagkul tangan polisi agar motornya dibebaskan dari tilang. Videonya pun seera beredar di media sosial hingga viral.

Sejumlah netizen menilai video bocah Fajar itu lugu dan lucu. Namun, tak sedikit netizen mengkritik pedas para dan orang tua Fajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com