Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Berbicara soal Avengers, Thanos, dan Sumber Daya Ekonomi

Kompas.com - 13/09/2018, 11:23 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Film Avengers: Infinity War (2018) masih saja menjadi perbincangan meski sudah tak lagi tayang di bioskop sejak beberapa bulan lalu.

Kisah dalam film besutan Marvel Studios itu memang dianggap menarik untuk didiskusikan, terutama alasan titan bernama Thanos yang ingin melenyapkan setengah populasi jagat raya.

Menurut Thanos, populasi semesta harus dikurangi hingga setengahnya karena kepadatan penduduk dianggap tak sebanding dengan sumber daya yang tersedia.

Obsesi Thanos itu pun menarik perhatian Presiden Joko Widodo. Bahkan, Jokowi menyinggung kondisi perekonomian dunia saat ini dengan obsesi Thanos.

Dalam pertemuan sejumlah pemimpin di acara World Economic Forum ASEAN di Hanoi, Vietnam, Jokowi mengaku tak sependapat dengan gagasan Thanos. Menurut dia, pada kenyataannya sumber daya untuk manusia itu tidak terbatas.

Baca juga: 4 Cerita Unik dari Lawatan Jokowi ke Korea Selatan

Hal tersebut Jokowi unggah melalui akun resmi Facebook miliknya, Presiden Joko Widodo.

Dalam unggahan itu, ia mengambil contoh pada perkembangan teknologi saat ini.

Menurut Jokowi, perkembangan teknologi telah meningkatkan efisiensi dan memberikan kemampuan sumber daya yang lebih dari sebelumnya.

Dalam hal perekonomian, Jokowi menambahkan, dalam 12 tahun terakhir, televisi, kamera, pemutar musik, buku, surat kabar, dan majalah telah digantikan oleh smartphone dan tablet sehingga lebih efisien dalam hal berat dan volume fisik.

Jokowi mengambil contoh lain, seperti pembangkit listrik berbahan bakar batubara yang mulai digantikan oleh panel surya.

Dua hal ini juga lebih efisien dalam berat dan volume fisik. Struktur batubara dengan bentuk besar dan berat telah berganti oleh panel surya yang berbentuk tipis dan ringan.

Jokowi menegaskan, kini saatnya meingkatkan ekonomi yang didorong dari sumber daya manusia tidak terbatas, bukan hanya sumber daya alam.

Unggahan Jokowi itu mendapatkan lebih dari 23.000 likes, telah dibagikan lebih dari 2.000 kali, dan mendapatkan lebih dari 2.500 komentar.

Jokowi juga mengunggah ini di akun resmi Intagram, @jokowi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on Sep 12, 2018 at 5:26am PDT

Unggahan itu mendapatkan lebih dari 235.000 likes dan lebih dari 5.000 komentar.

Berikut beberapa komentar warganet:

Komentar warganet di Instagram Joko Widodo.Instagram Komentar warganet di Instagram Joko Widodo.
Akun @hanryferdinandus menuliskan: "Saya termasuk thanosian tadinya, setelah saya baca alasan pak jokowi sumber daya tak terbatas dan bisa melakukan trobosan saya bukan lagi dari thanosian."

Akun @dewa_nanda_satria menuliskan: "Siapa pun presiden Indonesia saya sokong istilah pri bahasa tak semudah membalikkan telapak tangan. Semangat pak Jokowi maju terus".

Begitu pun akun @sparkographics memberikan komentar seperti berikut: "Mantap ini analoginya. Hebat juga pemikirannya, memang sumber daya manusia itu diciptakan luar biasa. Sayang ada beberapa pihak yang kurang bijak memanfaatkannya. Semoga terus diberkati dan Indonesia makin maju!"

 

 

Kompas TV Dalam rapat yang dipimpin Erick Thohir, mereka sepakat menghindari istilah pertarungan dalam kampanye Pemilu Presiden 2019.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menteri Terseret Kasus Korupsi, Hasto Kristiyanto: PDI-P Evaluasi Ke Dalam

Menteri Terseret Kasus Korupsi, Hasto Kristiyanto: PDI-P Evaluasi Ke Dalam

Nasional
PDI-P Punya Program Beasiswa 'Megawati Fellowship', Akan Diluncurkan di Rakernas

PDI-P Punya Program Beasiswa "Megawati Fellowship", Akan Diluncurkan di Rakernas

Nasional
Beri Arahan di Depan Kader PDI-P, Megawati Sebut Politik Itu Dimulai dari Keluarga

Beri Arahan di Depan Kader PDI-P, Megawati Sebut Politik Itu Dimulai dari Keluarga

Nasional
Anies Sebut Negara hingga 'Pelaku Besar' Jadi Penyebab Masalah Lingkungan

Anies Sebut Negara hingga "Pelaku Besar" Jadi Penyebab Masalah Lingkungan

Nasional
Respons KPU Soal Putusan MA Terkait Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg

Respons KPU Soal Putusan MA Terkait Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg

Nasional
Uji Materi Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg Dikabulkan, ICW Sebut Penyelenggara Pemilu Bobrok

Uji Materi Syarat Eks Terpidana Korupsi Nyaleg Dikabulkan, ICW Sebut Penyelenggara Pemilu Bobrok

Nasional
Kawal Judicial Review UU Cipta Kerja, Partai Buruh Akan Gelar Unjuk Rasa

Kawal Judicial Review UU Cipta Kerja, Partai Buruh Akan Gelar Unjuk Rasa

Nasional
Dilirik Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Sudah Dialog dengan Internal

Dilirik Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Sudah Dialog dengan Internal

Nasional
Nama Bakal Cawapres Ganjar Makin Mengerucut, Sekjen PDI-P: Megawati Hampir Setiap Malam Mohon Petunjuk Tuhan

Nama Bakal Cawapres Ganjar Makin Mengerucut, Sekjen PDI-P: Megawati Hampir Setiap Malam Mohon Petunjuk Tuhan

Nasional
Buka Pintu PSI Gabung Koalisi, Puan: Yuk, Mas Kaesang Ketemu Mbak Puan Dulu

Buka Pintu PSI Gabung Koalisi, Puan: Yuk, Mas Kaesang Ketemu Mbak Puan Dulu

Nasional
Megawati Tunjuk Wasekjen PDI-P Arif Wibowo Jadi Kepala Badan Saksi Pemenangan Pemilu

Megawati Tunjuk Wasekjen PDI-P Arif Wibowo Jadi Kepala Badan Saksi Pemenangan Pemilu

Nasional
Gerindra Harap PSI Gabung Koalisi Indonesia Maju Dukung Prabowo Subianto

Gerindra Harap PSI Gabung Koalisi Indonesia Maju Dukung Prabowo Subianto

Nasional
Sindir Pemerintah Biarkan Pembungkaman Kritik, Anies: Jangan Bilang 'Oh Itu Relawan Saya'

Sindir Pemerintah Biarkan Pembungkaman Kritik, Anies: Jangan Bilang "Oh Itu Relawan Saya"

Nasional
Jaksa Agung Ingatkan Jajarannya Tak Boleh Alergi Kritik dan Saran

Jaksa Agung Ingatkan Jajarannya Tak Boleh Alergi Kritik dan Saran

Nasional
Megawati: Pemilu adalah Pergerakan Turun ke Bawah, Menyatu dengan Rakyat

Megawati: Pemilu adalah Pergerakan Turun ke Bawah, Menyatu dengan Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com