JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni menilai wajar bila saat ini partainya diprediksi tidak lolos ke DPR periode 2019-2024.
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis pada Rabu (12/9/2018), menyatakan, jika pemilu diselenggarakan saat ini, PSI menjadi salah satu partai yang tak lolos ambang batas parlmen sebesar 4 persen.
Elektabilitas partai yang berdiri pada 2014 itu hanya mencapai 0,2 persen dari 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia.
"Rasanya hasil itu wajar, karena selama ini kami dibatasi undang-undang untuk berkampanye. Beriklan TV dilarang. Kampanye terbuka masih menunggu tanggal 23 September," ujar Antoni saat dihubungi, Kamis (13/9/2018).
Baca juga: Survei LSI: 6 Parpol Tak Lolos ke DPR, 5 Parpol Terancam
Toni mengatakan, pihaknya akan mempelajari hasil survei tersebut secara detail sebagai bahan masukan.
Kendati demikian, ia mengklaim hasil survei internal menunjukkan hasil yang lebih baik
"Kami akan pelajari secara detail hasil survei itu. Bagus sebagai masukan. Meskipun survei internal hasil lebih baik dari pada itu," kata Antoni.
Ia mengaku optimistis elektabilitas PSI akan meningkat dalam jangka waktu tujuh bulan seiring dengan dimulainya masa kampanye.
Baca juga: Survei LSI: Golkar, Demokrat, dan PKB Diprediksi Bertarung di Papan Tengah pada Pemilu 2019
Tahapan masa kampanye akan dimulai pada 23 September 2018 hingga April 2019.
"Insya Allah kami percaya, 7 bulan adalah waktu yang cukup menaikkan elektabilitas. Niat kami tulus untuk sama-sama bangun bangsa, masak nggak dapat dukungan rakyat," ucapnya.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia.
Baca juga: Peneliti LSI: Gerakan #2019GantiPresiden Berpotensi Untungkan PKS di Pemilu 2019
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menyebutkan, ada enam partai politik yang diprediksi tidak lolos ke DPR periode 2019-2024.
Margin of error dalam survei ini adalah plus minus 2,9 persen. Artinya, data survei bisa bertambah atau berkurang sebesar 2,9 persen.
Pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.