Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Golkar, Demokrat, dan PKB Diprediksi Bertarung di Papan Tengah pada Pemilu 2019

Kompas.com - 12/09/2018, 22:04 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi pertarungan partai di papan tengah pada Pemilu 2019 akan melibatkan tiga partai. Ketiga partai itu adalah Golkar, Demokrat dan PKB.

Survei ini dilakukan pada tanggal 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia. Adapun pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah apabila pemilu legislatif dilakukan hari ini, partai manakah yang akan dipilih.

Dari 1.200 responden, 11,3 persen memilih Golkar, Demokrat sebesar 6,7 persen dan PKB sebesar 5,2 persen.

Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Golkar Turun Gara-gara Kasus Novanto dan PLTU Riau

"Ketiga partai ini adalah partai yang tak punya calon presiden, namun punya mesin partai yang solid dan konstituen loyal," kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam rilis survei di kantornya, Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Adjie mencatat, Golkar pernah menjadi pemenang Pemilu 2004. Golkar juga pernah menempati peringkat dua besar di tiga pemilu lainnya pada era Reformasi.

Kemudian Demokrat dinilainya masih memiliki konstituen yang loyal dan punya tokoh populer yang mampu menarik pemilih potensial, yaitu Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Sementara PKB adalah partai yang punya captive voters. Pemilih PKB biasanya loyal dan solid terutama di daerah Jawa dan basis Nahdlatul Ulama," kata dia.

Di sisi lain, pertarungan papan atas diperkirakan melibatkan PDI-P dan Gerindra. Dari 1.200 responden, sebanyak 24,8 persen memilih PDI-P dan Gerindra sebesar 13,1 persen.

Ia melihat kedua partai itu akan mendapatkan efek ekor jas atau coattail effect maksimal di Pemilu 2019.

"Kedua partai ini, PDI-P dan Gerindra paling potensial menjadi partai utama di Pileg 2019 yang mendapat berkah dari capres yang didukungnya," papar Adjie.

Efek ekor jas dapat diartikan, bagaimana sosok yang diusung saat pilpres bisa mendongkrak perolehan suara pada pemilihan anggota legislatif.

Keduanya mengusung calon presiden dari internal partai. PDI-P mengusung kadernya Joko Widodo, sementara Gerindra mengusung Ketua Umum Prabowo Subianto.

Baca juga: Survei LSI: PDI-P Berpotensi Jadi Pemenang Pileg 2019

"Tak semua partai politik akan mendapat berkah atau insentif elektoral dari capres. Partai yang terasosiasi kuat dengan capres lah yang mendapatkan berkah maksimal," sambung dia.

Margin of error dalam survei ini plus minus 2,9 persen. Artinya, data survei bisa bertambah atau berkurang sebesar 2,9 persen.

Pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling.

Kompas TV Bagaimana para Aparatur Sipil Negara menjaga netralitas di tahun politik terutama Pilpres?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com