Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: PDI-P Berpotensi Jadi Pemenang Pileg 2019

Kompas.com - 12/09/2018, 15:23 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, PDI Perjuangan berpotensi menjadi pemenang pemilihan legislatif (pileg) pada tahun 2019.

Survei ini dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia.

Adapun pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah apabila pemilu legislatif dilakukan hari ini, partai manakah yang akan dipilih.

Dari 1.200 responden, sebanyak 24,8 persen memilih PDI-P.

Baca juga: Survei LSI: Pengguna Media Sosial Lebih Kritis ke Jokowi

"PDI-P berpotensi menjadi partai pertama yang memenangkan pemilu dua kali berturut-turut. Sejak reformasi, dari empat kali pemilu, tidak ada satu pun parpol yang memenangi pemilu dua kali secara berturut-turut," ujar Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam rilis survei di kantornya, Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Adjie mencatat, pada Pemilu 1999, PDI-P menjadi pemenang dengan perolehan suara sebesar 33,7 persen. Pada Pemilu 2004, PDI-P kalah dari Partai Golkar yang mendapatkan perolehan suara 21,6 persen.

Kemudian, Pemilu 2009 dimenang Partai Demokrat. PDI-P kembali menjadi pemenang pada Pemilu 2014.

"PDI-P berpotensi keluar dari kutukan juara bertahan partai-partai pemenang pemilu di era reformasi," paparnya.

Baca juga: Survei LSI: Jokowi-Maruf Unggul di Pengguna Facebook, Prabowo-Sandi di Instagram dan Twitter

Di sisi lain, Adjie memaparkan, Gerindra berpotensi menempati posisi kedua dalam Pemilu 2019 dengan dukungan sebesar 13,1 persen. Sementara Golkar berada di peringkat ketiga dengan dukungan sebesar 11,3 persen.

"Gerindra potensial menjadi partai pertama runner-up di luar PDI-P dan Golkar. Dalam empat kali pemilu era reformasi, posisi runner-up tak pernah diperoleh oleh partai di luar PDI-P dan Golkar," ujar Adjie.

Sementara Golkar terancam tak masuk pada peringkat dua besar pemenang Pemilu 2019. Sebab, pada survei ini, elektabilitas Golkar berada di bawah PDI-P dan Gerindra.

"Posisi Golkar saat ini akan menjadi yang terburuk dalam sejarah pemilu Partai Golkar di era reformasi. Dalam empat kali pemilu, Golkar selalu masuk dalam dua besar pemenang," papar dia.

Sementara itu, elektabilitas PKB sebesar 6,7 persen, Demokrat 5,2 persen, PKS 3,9 persen, dan PPP sebesar 3,2 persen.

Sementara elektabilitas Nasdem, Perindo, PAN, Hanura, PBB, PSI, Berkarya, Garuda, dan PKPI berada di bawah 2,2 persen.

Kendati demikian, kata Adjie, masih ada 25,2 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya pada Pemilu 2019. Oleh karena itu, ia menilai masih ada upaya bagi partai-partai untuk mengubah peta dukungan jelang Pileg 2019.

Margin of error dalam survei ini adalah plus minus 2,9 persen. Artinya, data survei bisa bertambah atau berkurang sebesar 2,9 persen

Pengumpulan data melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com