Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Jokowi-Ma'ruf Unggul dari Prabowo-Sandiaga di Kalangan Pengguna Medsos

Kompas.com - 05/09/2018, 15:37 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di kalangan pengguna media sosial.

Survei dilakukan pada 12-19 Agustus 2018 dengan melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi Indonesia.

Dari survei itu, LSI menemukan responden yang menggunakan media sosial sebesar 28,5 persen. Sementara yang tidak menggunakan media sosial sebesar 71,5 persen.

Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Jokowi-Maruf 52,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 29,5 Persen

Dari 28,5 persen itu, sebanyak 48,3 persen responden pengguna media sosial memilih Jokowi-Ma'ruf, sementara Prabowo-Sandiaga sebesar 39,5 persen.

"Jadi dari data ini kita lihat pertarungan di media sosial yang punya akun itu unggul, tetapi tidak sebesar di bukan pengguna media sosial. Dan yang belum memutuskan atau tidak menjawab di angka 12,2 persen," kata Peneliti Senior LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam rilis survei di kantornya, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Ardian memaparkan, pihaknya kemudian membagi pengguna media sosial tersebut berdasarkan sejumlah segmen.

1. Segmen agama

Pemeluk agama Islam yang mendukung Jokowi-Ma'ruf sebesar 45,6 persen dan Prabowo-Sandiaga 41,4 persen.

Responden pengguna media sosial non-Islam, yang mendukung Jokowi-Ma'ruf sebesar 72,7 persen dan Prabowo-Sandiaga 21,2 persen.

"Pengguna medsos segmen ormas Islam, Jokowi-Ma'ruf unggul di Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan (kategori) bukan bagian dari ormas mana pun. Prabowo-Sandiaga unggul di Persaudaraan Alumni 212 dan ormas lainnya," ujar dia.

Baca juga: Survei LSI: Sosok Cawapres Bikin Elektabilitas Jokowi Turun, Prabowo Naik

Di pengguna media sosial yang berafiliasi dengan NU, yang mendukung Jokowi-Ma'ruf sebesar 59 persen dan Prabowo-Sandiaga 36,5 persen.

Di kalangan Muhammadiyah, yang mendukung Jokowi-Ma'ruf sebesar 46,6 persen dan Prabowo-Sandiaga sebesar 41,1 persen.

Pada kategori bukan bagian dari ormas mana pun, yang mendukung Jokowi-Ma'ruf sebesar 48,5 persen dan Prabowo-Sandiaga sebesar 38,8 persen.

Baca juga: Survei LSI: Maruf Dipilih Milenial, Sandiaga Magnet Pemilih Pemula

"Kemudian di PA 212, Jokowi-Ma'ruf 27,3 persen. Prabowo-Sandiaga 72,7 persen. Di ormas lainnya Jokowi-Ma'ruf 20 persen, Prabowo-Sandiaga 60 persen," kata Ardian Sopa.

"Jadi Jokowi-Ma'ruf unggul di NU, Muhammadiyah, dan bukan bagian dari ormas mana pun. Sementara Prabowo-Sandiaga unggul di ormas PA 212 dan ormas lainnya," sambung dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com