JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, ia dan Presiden Joko Widodo sudah memberikan tugas kepada jajaran menteri dan pejabat lembaga.
Tugas itu diberikan untuk meredam keperkasaan dollar AS terhadap rupiah. Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terus melemah.
"Banyak hal tentu detailnya akan dibicarakan oleh menteri keuangan, gubernur Bank Indonesia (BI), menteri perdagangan," ujarnya di Jakarta, Selasa.(4/8/2018).
"(Mereka) sudah dikasih pekerjaan rumah (PR) masing-masing," sambung Kalla di kantornya.
Kalla mengatakan, pemerintah sudah menggelar rapat internal terkait dengan pelemahan rupiah. Pemerintah kata dia, akan berupaya agar rupiah tak terus melemah.
Baca juga: Rupiah Anjlok, Kalla Minta Masyarakat Tak Impor Ferrari, Parfum Mahal, Tas Hermes
Selain gelontoran cadangan devisa ke pasar uang yang dilakukan BI, upaya penguatan rupiah juga dilakukan dengan berupaya memperkecil defisit perdagangan.
Caranya yakni dengan menggenjot ekspor dan mengurangi impor. Selain itu, pemerintah juga mengatakan akan berupaya memperbesar komponen lokal dalam berbagai proyek infrastruktur.
Dengan begitu, maka impor alat-alat atau barang-barang proyek tak perlu berasal dari impor.
Baca juga: Rupiah Jeblok, Wapres Minta Pengusaha Bawa Pulang Uang Hasil Ekspor
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dollar terus merosot. Bahkan mata uang Garuda itu sudah menembus Rp 14.800 per dollar, atau level terendah sejak krisis 1998.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.