Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Megawati Goda Jokowi agar Dipilih Jadi Cawapres

Kompas.com - 01/09/2018, 12:46 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menggoda Presiden Joko Widodo pada proses penjaringan calon wakil presiden beberapa waktu lalu. Mantan presiden RI itu sempat bercanda dan meminta agar Jokowi memilih dirinya sebagai cawapres (calon wakil presiden).

Hal itu diungkapkan Megawati saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PDI-P di Kantor DPP PDI-P, Diponegoro, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).

Megawati mengatakan, awalnya ia sempat merasa lucu karena kedua rekannya di Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) masuk dalam bursa cawapres Jokowi. Keduanya yakni Mahfud MD dan Ma'ruf Amin, yang sama-sama menjabat sebagai anggota Dewan Pengarah BPIP.

"Jadi ketika ada cerita soal katanya Pak Ma'ruf dan Pak Mahfud, sepertinya saya ingin ketawa-ketawa saja. Aduh sahabat-sahabat saya masuk nominasi," kata Megawati yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP.

Baca juga: Megawati: Saya dan PDI-P Di-bully, tetapi Survei Enggak Turun-Turun

Megawati pun berseloroh ke Presiden Jokowi agar ia juga bisa masuk nominasi cawapres.

"Saya bilang ke Pak Jokowi, yang ganteng-ganteng pada masuk nominasi, saya juga masuk nominasi boleh apa enggak?" kata Megawati menceritakan ulang percakapannya dengan Jokowi.

Menurut Megawati, Jokowi saat itu langsung kaget mendengar permintaannya itu. Jokowi tidak percaya Megawati yang pernah menjabat sebagai presiden RI mau menjadi cawapresnya.

"Pak Jokowi kaget, dan bilang ibu gitu kan," kata Megawati menirukan perkataan Jokowi.

Baca juga: Cerita Maruf Amin Dihubungi Romy dan Megawati Jelang Pengumuman Cawapres

"Emang enggak boleh Pak Jokowi?" Terus Pak Jokowi bilang, 'Ini benar atau tidak'," cerita Megawati yang langsung disambut tawa para kader PDI-P yang hadir.

Pada akhirnya, Jokowi memilih Ma'ruf Amin.

Megawati mengatakan, siapa pun cawapres yang dipilih, yang terpenting adalah dia mampu menjadi satu kesatuan dengan Presiden Jokowi pada Pilpres 2019.

"Aduh ampun deh, urusan politik kok disusah-susah, ya guyon sajalah. Ya Pak Ma'ruf, ya?," kata Megawati kepada Ma'ruf yang juga hadir dalam rakornas tersebut.

Baca juga: JEO - Adem Wajah Politik Jokowi-Prabowo di Depan Matras Silat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com