Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Eks Koruptor Jadi Caleg, Koalisi Masyarakat Sipil Serahkan Petisi Dukungan ke KPU

Kompas.com - 31/08/2018, 14:43 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih menyerahkan petisi "Koruptor Kok Nyaleg" ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Petisi ini merupakan bentuk dukungan masyarakat kepada KPU untuk tetap konsisten melarang mantan narapidana korupsi menjadi calon legislatif.

Anggota Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih, Hadar Nafis Gumay mengungkapkan, penyerahan petisi ini juga sebagai ekspresi kekecewaan masyarakat atas sikap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang meloloskan sejumlah mantan narapidana korupsi menjadi bakal caleg.

"Kami ini semakin gerah ya, prihatin dengan perkembangan yang terjadi. semakin banyak putusan putusan dari Bawaslu di daerah itu mengabulkan calon caleg, yang sebetulnya sesuai Peraturan KPU sudah dinyatakan tidak memenuhi syarat," kata Hadar di gedung KPU, Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Mantan Komisioner KPU itu juga menilai situasi ini semakin mengkhawatirkan dan tak seharusnya terjadi. Ia menilai, sikap Bawaslu seolah menunjukkan pengawas pemilihan sendiri membela dan memberi ruang bagi para koruptor.

"Kami berharap betul, Bawaslu bisa mengoreksi putusan dari aparat-aparat dan struktur di bawahnya," kata dia.

Di sisi lain, Ketua KPU Arief Budiman mengapresiasi dukungan petisi ini. Ia berterima kasih kepada sekitar 240 ribu warganet yang telah menandatangani petisi ini. Ia berharap dukungan masyarakat sipil terhadap larangan tersebut semakin meluas.

"Saya berharap untuk kepentingan masa yang akan datang maka dukungan ini harus membesar. Saya berharap dukungan ini tidak hanya berhenti disini. Saya berharap dukungan ini terus meluas," katanya.

Baca juga: Zulkifli Hasan Anggap Bawaslu Tak Konsisten Loloskan Caleg Eks Koruptor

Arief menekankan, upaya menciptakan pemilihan berintegritas guna menghasilkan parlemen yang bersih merupakan tanggung jawab bersama, mulai dari KPU, Bawaslu, peserta pemilu dan masyarakat.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Bersih ini terdiri dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Kode Inisiatif, NETGRIT, KOPEL, Pemuda Muhammadiyah.

Kemudian Rumah Kebangsaan, Aliansi Masyarakat Sipil untuk Revisi Undang-Undang Politik, dan Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA). 

Kompas TV Ketiganya terindikasi pernah menjalani sidang di pengadilan Tipikor beberapa tahun silam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com