Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Konflik Agraria Capai 334 Kasus, KSP Dorong Terbitnya Inpres

Kompas.com - 30/08/2018, 21:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko memastikan bahwa pemerintah terus berupaya menyelesaikan persoalan konflik agraria di Indonesia.

Terhitung hingga 2 Mei 2018, Kantor Staf Presiden (KSP) menerima 334 kasus konflik agraria yang melibatkan 96 ribu lebih kepala keluarga dan dengan total lahan konflik seluas 233 ribu hektare.

Demi percepatan penyelesaian kasus-kasus tersebut, KSP mendorong terwujudnya Instruksi Presiden tentang penyelesaian konflik agraria dan sengketa lahan.

"Penyelesaian ini menjadi bagian integral dalam Nawa Cita Presiden Jokowi. KSP mendorong Inpres terkait penyelesaian konflik agraria dan sengketa lahan," ujar Moeldoko sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi, Kamis (30/8/2018).

Moeldoko di sela-sela perayaan ulang tahunnya di Taman Suropati, Jakarta, Minggu (8/7/2018).DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com Moeldoko di sela-sela perayaan ulang tahunnya di Taman Suropati, Jakarta, Minggu (8/7/2018).

Baca juga: Program Sertifikat Tanah Dinilai Dapat Menghindari Konflik Agraria

Inpres nantinya diharapkan memuat sejumlah poin, yakni pembentukan tim penyelesaian konflik di daerah, instruksi agar tim mengambil langkah cepat dan tepat, upaya penyelesaian dan pemulihan pascakonflik dan respons cepat atas konflik secara damai.

KSP sendiri sebenarnya telah membentuk Tim Percepatan Penanganan Penyelesaian Konflik Agraria. Tim itu dibentuk melalui Keputusan Kepala Staf Presiden Nomor 9 Tahun 2017.

Tim itu telah berhasil membantu penyelesaian sejumlah kasus, di antaranya penyelesaian konflik di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, penggusuran pedagang di kawasan Puncak, Bogor, konflik kehutanan di Kalimantan Timur dan konflik eks HGU di Desa Mangkit, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

Baca juga: 659 Konflik Agraria Tercatat Sepanjang 2017, Mencakup Lebih dari 500.000 Hektar

Meski demikian, penanganan konflik agraria akan lebih optimal apabila Inpres dikeluarkan.

Seiring dengan itu, Moeldoko menambahkan bahwa pemerintah juga terus menggencarkan program pembagian sertifikat secara gratis kepada masyarakat.Tahun 2018 ini, Presiden Jokowi menargetkan 7 juta sertifikat terbit ke tangan masyarakat.

"Sampai ada slogan di masyarakat, ingat sertifikat, ingat Jokowi," ujar mantan Panglima TNI tersebut.

Kompas TV Hari ini (27/9) sejumlah massa petani dan elemen masyarakat, menggelar unjuk rasa memperingati Hari Tani.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com