JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden Sandiaga Uno mengungkapkan ada kesalahpahaman publik dalam melihat sosok calon presiden PrabowoSubianto. Menurut Sandi, Prabowo pada dasarnya memiliki citra yang terbalik dibandingkan yang selama ini dipersepsikan masyarakat.
"Dia memang cair. 20 tahun saya kenal beliau begitu. Tapi dicitrakan militeristik, dicitrakan berjarak, padahal dia sangat humanis, humoris, jokesnya banyak sekali. Dan dia sosoknya seperti itu," kata Sandi dalam program Satu Meja The Forum di Kompas TV, Rabu (29/8/2018).
Oleh karena itu, keinginannya menjadi cawapres Prabowo juga untuk mengenalkan sosok Prabowo yang baru kepada masyarakat. Ia mengakui pada Pilpres 2014, citra Prabowo yang sebenarnya sebagai sosok yang asyik, humoris, dan humanis tak tersosialisasikan dengan baik.
Baca juga: Cerita Sekjen PDI-P tentang Pelukan Jokowi-Hanifan-Prabowo di Final Pencak Silat
"Ya kita harus sosialisasikan, luruskan. Kita ingin Pak Prabowo setuju juga Pilpres 2019 ini harus fun, happy-happy aja. Ya itu Prabowo yang saya kenal," katanya.
Prabowo, kata dia, sudah memiliki pengalaman hidup yang luas. Ia menilai pengalaman itu membuat Prabowo mengubah dirinya ke arah yang lebih baik.
Sandi mencontohkan citra itu terlihat saat momen Presiden Joko Widodo, pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusuma, dan Prabowo berpelukan usai Hanifan meraih medali emas pada pertandingan final Pencak Silat Asian Games 2018 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Baca juga: Pencak Silat Sumbang 14 Emas, Jokowi Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo
"The New Prabowo itu, nah, hari ini kita lihat Pak Prabowo berpelukan dengan Pak Jokowi habis silat itu. Tadi kita lihat dia juga jemput Ibu Mega (Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri), sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia. Dia jemput Pak JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla), habis itu, dia jemput Pak Jokowi," katanya.
Sandi juga menyinggung kisah lama usai Prabowo kalah dari Jokowi di Pilpres 2014. Waktu itu, para konsultan dan partai koalisi menyarankan Prabowo untuk tak perlu menemui Jokowi. Namun, Prabowo memutuskan sebaliknya.
"Pak Prabowo bilang, 'enggak Pak Jokowi presiden kita', dia datang dengan hormat kepada Pak Jokowi. Jadi ini kami meyakinkan rakyat Indonesia, Prabowo tulus ikhlas memperjuangkan masyarakat," katanya.