JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden RI Sandiaga Uno menyebut tingkat pengangguran di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih tinggi.
Bahkan pada lingkup anak muda, pengangguran di Indonesia adalah yang tertinggi dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.
"Kita mempunyai pertumbuhan alhamdulillah, tapi ternyata pengangguran di tingkat anak muda kita tertinggi di ASEAN. Ini adalah PR kita yang harus kita selesaikan," kata Sandi di acara UKM Expo 2018 di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (29/8/2018).
Baca juga: Kala Mahasiswa Muhammadiyah Teriak Ganti Presiden di Depan Sandiaga...
Sandiaga tidak menyebutkan darimana ia mendapatkan data tersebut. Ia hanya menjanjikan akan menciptakan sebanyak-banyaknya lapangan kerja jika ia dan Prabowo Subianto memenangi Pilpres 2019.
"Kedepan perjuangan ekonomi kita harus buka lapangan kerja, khususnya untuk anak-anak muda," kata mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini.
Baca juga: Sandiaga: Harga-harga Naik atau Turun?
Menurut Sandiaga, nantinya ia akan membawa program One Kecamatan One Center for Enterpreneurship (Oke Oce) ke tingkat nasional.
Ia yakin program yang sudah ia terapkan di Jakarta itu akan membuka seluas-luasnya lapangan kerja, khususnya bagi anak muda.
"Dulu awal OK OCE di-bully tidak percaya program bisa membuka lapangan kerja. Saat ini sudah mendapatkan anggota 5.000 di wilayah Jakarta," ujar Sandiaga.
Baca juga: Pidato di Sidang MPR, Presiden Jokowi Klaim Tingkat Pengangguran Turun
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan, tingkat pengangguran terbuka semakin turun di era kepemimpinannya.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat berpidato dalam sidang tahunan MPR, DPR, dan DPD, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
"Alhamdulillah, dengan kerja bersama, tingkat pengangguran terbuka semakin menurun dari 5,70 persen menjadi 5,13 persen," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, dalam empat tahun ini, pemerintah memang fokus memperkuat pendidikan serta pelatihan vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia terampil, yang siap memasuki dunia kerja.
Selain itu, pemerintah juga terus mendorong pendidikan tinggi untuk melakukan terobosan-terobosan sehingga lulusan perguruan tinggi bisa lebih adaptif di era Revolusi Industri 4.0, termasuk kemampuan dalam literasi digital, serta mampu menumbuhkan lebih banyak lagi wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif.
"Tumbuh cepatnya generasi produktif mengharuskan kita bekerja lebih keras lagi untuk menciptakan dan membuka lapangan kerja baru melalui peningkatan daya saing investasi dan ekspor," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.