Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Canda Kalla soal Isu Partai Golkar Pecah Jelang Pemilu

Kompas.com - 28/08/2018, 18:39 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi santai isu pecahnya internal Partai Golkar. Kalla justru menyelipkan candaan saat ditanya soal isu tersebut.

"Soal pecah (atau) tidak pecah itu soal biasa di Golkar itu," kata Kalla sembari tertawa di Kantor Wakil Presiden, Selasa (28/8/2018).

Isu perpecahan di internal Partai Golkar merebak setelah politisi Partai Golkar Fadel Muhammad melontarkan penyataan soal kondisi internal partai.

Fadel sempat mengatakan bahwa internal Partai Golkar berpotensi terbelah pada Pilpres 2019. Hal itu disebabkan karena Jokowi tidak memilih kader Partai Golkar sebagai cawapres.

Baca juga: Golkar Akui Suara Kader di Akar Rumput Pecah

Namun Kalla yakin kekhawatiran Fadel Muhammad tersebut tidak akan terjadi. Sebab ia percaya Partai Golkar mendukung penuh Jokowi di Pilpres 2019.

"Saya kira kasus ini tidak akan pecah. Ya. saya yakin begitu (Partai Golkar solid)," kata dia.

Kemarin, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan bahwa Dewan Pimpinan Pusat (DPP) solid mendukung pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Pernyataan itu dia sampaikan saat ditanya kabar perpecahan di internal Partai Golkar seperti yang dilontarkan Fadel Muhammad. 

"Kalau DPP sih solid ya," ujar Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (27/8/2018).

Baca juga: Fadel Muhammad Sebut Golkar Pecah karena Jokowi Gandeng Maruf Amin

Ia justru menilai bahwa pernyataan Fadel Muhammad bukanlah suara partai. Airlangga merujuk pada keputusan Fadel Muhammad yang maju sebagai calon anggota DPD.

"Pak Fadel Muhammad itu sudah nyalon jadi DPD. Pada saat nyalon DPD dan sudah diterima pencalonannya oleh KPU, maka yang bersangkutan tidak bisa lagi berbicara lagi tentang partai," kata Airlangga.

Kompas TV KPK senin kemarin memeriksa Setya Novanto terkait dugaan suap proyek PLTU Riau-1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com